Longsor di Cilacap
Ragam Kisah Korban Longsor Cilacap: Ada yang Tertindih Motor hingga Heroiknya Ayah Selamatkan Anak
Ragam kisah haru terjadi saat bencana tanah longsor menerjang Cilacap pada Kamis malam. Dari yang tertindih motor hingga heroiknya seorang ayah.
TRIBUNNEWS.COM - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025) malam menyisakan kisah menyayat hati dari korban selamat maupun meninggal dunia.
Satu di antara korban meninggal dunia yang ditemukan saat evakuasi bernama Yuni.
Menurut keterangan dari Kapolresta Cilacap, Kombes Adhi Buwono, Yuni ditemukan dalam kondisi tertindih sepeda motor yang diduga miliknya.
Buwono mengatakan Yuni diduga tewas saat hendak menyelamatkan diri dari longsoran ayng meluncur deras dari daerah perbukitan.
"Hari ini, satu korban bernama Yuni sudah ditemukan di sektor B1," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (14/11/2025).
'Boneka Itu Milik Maya'
Kisah haru lainnya berasal dari seorang kakek bernama Rislam. Saat pencarian dilakukan, ada seorang warga bernama Wardi (53) melihat boneka yang menyembul di antara reruntuhan puing-puing rumah.
Boneka berwarna putih tulang itu disebutnya milik cucu Rislam.
"Boneka itu milik Maya, cucu Rislam, siswi SMP," kata Wardi sambil menunjuk rumah Rislam yang tak jauh dari rumah salah satu saudaranya, Yayung.
Wardi menyebut Rislam tinggal bersama dua cucu yakni Lia (23) dan Maya yang masih duduk di bangku SMP.
Baca juga: Profil Cibeunying, Lokasi Tanah Longsor di Cilacap yang Dikenal karena Wisata Alam
Menurut Wardi, Rislam masih sempat memeluk erat kedua cucunya sebelum longsor menghantam apapun yang berada di dekatnya.
Rislam pun selamat dengan luka dan mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.
Sementara, keberadaan Lia dan Maya belum diketahui. Bahkan ibu dari kedua cucu Rislam, Yuni juga tidak diketahui keberadaannya.
'Saya Ingin Keluarga Pulang'
Nasib yang sama juga dialami Wardi di mana seluruh anggota keluarganya belum diketahui kondisinya.
Wardi yang termenung terus menanti kabar dan kondisi sanak saudaranya.
"Saya cari besan saya Yayun, di rumah itu ada istrinya, anak pertama Hanif, dan anak ketiganya, Husna," katanya lirih.
Ia menatap serpihan kayu dan genting yang sudah tak lagi berbentuk.
Di tengah kesibukan para petugas melakukan evakuasi, Wardi mondar-mandir tanpa arah dengan tetap memantau titik yang ia yakini anggota keluarganya berada.
Setiap suara mesin pemotong yang digunakan petugas berhenti, Wardi tampak menahan napas sembari menunggu kabar baik dari bawah tumpukan tanah tersebut.
"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya penuh harap.
Terjang Longsor demi Selamatkan sang Anak
Kisah heroik lainnya diceritakan oleh seorang warga bernama Edi yang merupakan warga Desa Cibuyut.
Sebelum longsor terjadi, dia tengah menyeruput kopi di teras rumahnya. Tiba-tiba, Edi mendengar suara gemuruh.
"Saya lagi ngopi di rumah tetangga sekitar jam setengah delapan malam. Tiba-tiba ada bunyi gemuruh, keras sekali. Kayak suara truk nurunin muatan," cerita Edi.
Saat menoleh ke arah belakang rumah, Edi melihat material tanah bergerak cepat dengan disertai angin.
Pada momen tersebut, dia teringat anaknya yang masih tertidur pulas di kamar. Tak pikir panjang, Edi langsung berlari menerjang kegelapan dan menggendong sang anak.
Beruntung, anaknya dalam kondisi tak terluka sedikitpun.
“Kamar anak saya untungnya tidak kena. Tapi rumah saya roboh semua. “Saya gendong anak sambil nangis. Syok banget," ujar Edi.
Daftar Korban Sementara: 23 Selamat, 3 Tewas, 20 Masih Hilang
Kapolresta Cilacap, Kombes Adhi Buwono, menuturkan hingga Jumat siang pukul 14.00 WIB, total ada 46 orang yang menjadi korban longsor.
Adapun rinciannya adalah 23 orang selamat dan 20 orang masih dinyatakan hilang. Sementara, sisanya telah meninggal dunia.
"Update dari 46 korban, 23 selamat, tiga meninggal dunia, dan 20 masih dalam pencarian. Hari ini satu korban bernama Yuni sudah ditemukan di sektor B1," ujarnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menuturkan pihaknya turut mengerahkan anjing pelacak untuk membantu evakuasi korban longsor.
"Kami dapat informasi dari Polres Cilacap ada longsor di Majenang hingga korban tertimbun mencapai 30 orang (data Jumat, 14 November pagi) sehingga kami turunkan beberapa pleton (puluhan) personel Brimob dan seluruh anjing pelacak," ujarnya.
Kapolda, lanjut dia, memerintahkan personel di lapangan untuk membantu evakuasi dan membuka posko dapur umum.
"Untuk evakuasi kami turunkan anjing pelacak yang memiliki kemampuan mendeteksi korban tertimbun dalam kondisi masih hidup maupun korban meninggal dunia," ungkapnya.
Ia menambahkan, dukungan personel maupun logistik akan terus dikirim tergantung situasi di lapangan.
"Kalau membutuhkan personel bantuan nanti kami susulkan dalam jumlah kompi (ratusan)," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Menunggu Kabar 21 Korban Longsor Ciibeunying Cilacap, Rislam: Boneka Itu Milik Maya"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Permata Putra Sejati/Deni Setiawan/Iwan Arifianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.