Longsor di Banjarnegara
Proses Evakuasi Korban Longsor di Banjarnegara Terkendala Tanah yang Masih Bergerak
Tim SAR hentikan aktivitas sementara di lokasi longsor di Kabupaten Banjarnegara karena kondisi lapangan yang masih belum stabil
Ringkasan Berita:
- Tim SAR Gabungan hentikan sementara proses evakuasi korban longsor di Banjarnegara, Jateng, Senin (17/11/2025)
- Penghentian pencarian tersebut disebabkan oleh kondisi tanah yang masih bergerak serta cuaca yang kurang mendukung
- Pihak terkait sebut kondisi area terdampak masih belum bisa diprediksi
TRIBUNNEWS.COM - Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dilanda longsor pada Minggu (16/11/2025) sore.
Tim SAR berada di lokasi untuk proses evakuasi pun terpaksa harus menghentikan sementara tugasnya karena kondisi di lapangan yang masih belum kondusif.
Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana Kabupaten Banjarnegara, Letkol Czi Teguh Prasetyanto menuturkan, hujan gerimis di lokasi longsor membuat pihaknya harus memperhitungkan keselamatan personel.
Ia menuturkan, kondisi tanah di lokasi longsor masih labil dan masih bergerak.
Hal tersebut bisa menyulitkan tim untuk menjangkau area terdampak.
"Karena hujan, tanah dikhawatirkan semakin bergerak. Jadi sementara proses evakuasi kami hentikan demi keselamatan personel,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Mengutip TribunBanyumas.com, ia juga menuturkan bahwa ada 30 rumah terdampak longsor.
Puluhan warga yang sebelumnya terjebak di hutan juga telah berhasil dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
"Sudah semua selesai. Kemarin tercatat 49 orang, kemudian tadi malam ada 8 orang yang turun sendiri,"
"Pagi tadi kami evakuasi lagi dan total seluruhnya 51 orang," jelasnya.
Dua warga bernama Klewih (44) dan Esiah (20) meninggal dunia dalam bencana ini.
Baca juga: Daftar Nama 27 Orang Hilang Akibat Tanah Longsor di Pandanarum Banjarnegara Jawa Tengah
Sementara masih ada 20 lebih warga yang belum diketahui keberadaannya.
Cerita Warga Selamatkan Diri saat Longsor
Puluhan warga berhasil lari menyelamatkan diri saat longsor terjadi.
Salah seorang warga Dusun Situkung, Tusri mengatakan, saat longsor menerjang permukiman, puluhan warga langsung panik berlari.
Mereka lantas menuju ke sebuah kandang sapi yang berjarak sekira 300 meter dari permukiman.
Mengutip TribunBanyumas.com, kandang sapi tersebut menjadi titik kumpul dan titik paling aman yang ternyata telah disiapkan oleh warga apabila ada bencana alam terjadi.
"Dulu pernah ada kejadian serupa (longsor), sekitar tahun 2017, tapi gak separah ini."
"Waktu itu diarahkan juga untuk mengungsi ke kandang sapi, karena lokasi itu katanya aman," ungkapnya saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pandanarum, Senin (17/11/2025).
Meski telah menjadi titik aman, untuk mencapainya tidaklah mudah.
Terlebih saat warga panik, mereka harus berlari ratusan meter untuk mencapainya.
Tusri menceritakan, saat warga berlarian, terdengar banyak teriakan dan tangisan.
"Ada juga ibu-ibu yang manggil-manggil anaknya karena belum ketemu kemarin malam," ujarnya.
Ia menuturkan, total ada 51 orang yang bertahan di kandang sapi dan kandang kambing di sekitaran lokasi tersebut.
"Total ada 51 orang yang bertahan."
"Kami ke situ (kandang sapi) karena memang sebelumnya sudah dikasih tau, kalau ada apa-apa, larinya ke kandang itu.
"Katanya lebih aman, jauh dari tebing longsoran."
Baca juga: Longsor di Banjarnegara, Korban Selamat Rela Rumahnya Dipindahkan dari Lokasi Rawan
"Karena kan kurang lebih jaraknya sekitar 300 meter dari rumah dan lokasi kejadian," terangnya.
Ia menuturkan, puluhan warga termasuk dirinya harus bertahan sejak Minggu sekira pukul 16.00 WIB.
Mereka baru dievakuasi petugas ke Kantor Kecamatan Pandanarum hari ini, Senin (17/11/2025) pukul 11.20 WIB.
Meski begitu, Tusri dan warga lainnya harus berjalan sekira dua jam untuk menuju titik jemput evakuasi dengan melewati jalanan yang licin dan retakan tanah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Tanah Masih Bergerak dan Cuaca Memburuk, Pencarian Korban Longsor Situkung Dihentikan Sementara
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Farah Anis Rahmawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.