Rabu, 19 November 2025

Berita Viral

Viral Cerita Rahim Copot oleh dr Gia Pratama, Sempat Diragukan, Kini Terbukti Terjadi 15 Tahun Lalu

Viral kisah pasien rahim copot dibagikan oleh dr Gia Pratama menuai pro kontra, sempat diragukan kini terbukti kasus terjadi pada 15 tahun silam

TRIBUNNEWS.COM/ SITI N
VIRAL RAHIM COPOT - Ilustrasi foto USG rahim kondisi hamil. Viral kisah pasien rahim copot dibagikan oleh dr Gia Pratama menuai pro kontra, sempat diragukan kini terbukti kasus terjadi pada 15 tahun silam 
Ringkasan Berita:
  • Viral di media sosial dr Gia Pratama menceritakan kisahnya menghadapi pasien 'rahim copot'
  • Rahim lepas tersebut terjadi di RSUD Garut
  • Namun kejadian rahim copot justru mendapat sindiran dari rekan sejawat sesama dokter
  • Kini saksi mata menyodorkan bukti kasus tersebut terjadi 15 tahun silam

TRIBUNNEWS.COM - Viral kisah pasien rahim copot dibagikan oleh dr Gia Pratama menuai pro kontra.

dr. Gia Pratama Putra adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Jakarta Pusat sekaligus penulis buku.

Ia menjadi sosok dokter terkenal yang kerap membagikan kisah yang pernah dialaminya selama bertugas sebagai tenaga kesehatan, melalui media sosial.   

Awalnya, dr Gia Pratama membagikan kisah mengejutkan dalam dunia medis melalui siniar artis dan komika Raditya Dika.

Ia mengaku mendapat pasien dengan kondisi rahim lepas.

Kasus rahim copot alias lepas itu dialami seorang wanita yang baru saja melahirkan.

Dari cerita dr Gia Pratama, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya bertugas di IGD RSUD dr Slamet, Garut, Jawa Barat.

Saat itu, kira-kira pukul 02.00 dini hari, datang keluarga pasien ke rumah sakit membawa kantong kresek yang ternyata berisi rahim.

“Aku lagi jaga IGD-nya jam 2 pagi, tiba-tiba ada yang ngetok, pakai bahasa Sunda ‘Dok punten boleh konsul?’ Muhun Pak aya naon? Iya pak ada apa? Dok kalau ini apa, sambil tunjukin ke aku kantong kresek warna hitam,” ujar dr Gia dalam podcat dengan judul Cerita dari Ruang IGD yang tayang di YouTube Raditya Dika.

Setelah melihat isi kantong plastik, dr Gia Pratama pun terkejut dan mencari pemilik rahim itu.

Rupanya, rahim tersebut merupakan miliki wanita yang baru melahirkan dengan bantuan dukun beranak.

Ada dugaan, bahwa dukun beranak melakukan kesalahan tindakan medis. Menurut dr Gia, mestinya setelah bayi lahir, plasenta seharusnya dibiarkan keluar secara alami.

Baca juga: Alasan Perempuan Indonesia Enggan Skrining Kanker Leher Rahim

Namun, dukun beranak yang biasa disebut paraji tersebut, diduga menarik tali pusar secara paksa, sehingga rahim si perempuan ikut tertarik.

Rahim merupakan organ penting dalam tubuh sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin.

dr Gia menutup kisahnya dengan mengagumi rahim sebagai organ yang istimewa.

Rahim bisa membesar hingga 1 kg dan kembali ke ukuran semua (70gram) tanpa kehilangan fungsinya sama sekali.

Kisah dr Gia Pratama menjadi viral di media sosial.

Kemudian, muncullah sindiran dan keraguan dari rekan sejawat dokter yang tak mempercayai cerita dr Gia Pratama.

Cibiran para dokter ramai di media sosial Threads.

Sindiran yang dilontarkan beberapa dokter menyinggung kata copot hingga kresek.

Bahkan dokter kandungan mempersilahkan dr Gia Pratama untuk memaparkan kasus tersebut di PIT POGI dengan membawa bukti dan data.

PIT POGI merupakan singkatan dari Pertemuan Ilmiah Tahunan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.

Ini adalah acara ilmiah terbesar yang diselenggarakan setiap tahun oleh POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) sebagai organisasi profesi tunggal bagi dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan (Sp.OG) di Indonesia.

Setelah muncul keraguan, para tim medis yang mengetahui kejadian rahim copot 15 tahun silam turut buka suara.

Akun @purnawansenoaji_dr membagikan ulang operasi medis yang dilakukan dr Gia Pratama bersama Dr. dr. FC. Christofani Ekapatria, Sp.OG, Subsp F.E.R. MIGS.

"Izin share ya dok @christoekapatria @giapratamamd 

kasus tahun 2010 ya, krowoktomi by dukun, continued with hemostasis/bleeding control by obgyn and team

Luar biasa ya dok, semoga tidak ada regenerasi dukun beranak lagi ya di era sekarang

Biar kasus-kasusnya lurus saja seperti di buku kedokteran biar tidak ada polemik," tulis dr Purnawan Senoaji.

"15 tahun lalu saya post foto ini di Facebook karena memang kasusnya yang luar biasa aneh. Dan sekarang terangkat lagi kisah ini #rahimcopot," tulis keterangan foto.

Dalam foto terlihat dr Gia Pratama dan dr Christo melakukan tindakan operasi dengan sensor kondisi pasien.

Setelah saksi mata dan bukti terungkap ke publik, rekan sejawat dokter yang sempat meragukan dr Gia Pratama pun mengucapkan permintaan maaf secara terbuka.

dr Gia Pratama pun mengaku telah menerima permintaan maaf para rekan sejawat.

Ia menuliskan rasa hormatnya pada dokter spesialis kandungan.

Terakhir melalui akun @giapratamamd, ia meminta agar tak meninggalkan komentar buruk pada siapapun.

Dokter yang aktif membagikan kisah di media sosial tersebut juga meminta seluruh masyarakat tak melahirkan di dukun beranak.

"Yang terkasih, teman-teman.

Semua yang sudah follow saya sejak lama pasti sangat mengerti bahwa saya sangat anti konflik.

"Kasian dokter Gia", "pasti sakit hati, tersinggung", "dipertanyakan, direndahkan, diremehkan."

Engga, teman-teman. Jangan pernah berpikir begitu yaa. Sungguh saya baik-baik saja.

Saya terima kasih sekali sampai pada sibuk semua mencarikan bukti.

Namun percayalah, Insyaallah saya akan istiqomah istighfar 100x perhari untuk meluaskan hati saya. 

Memohon kepadaNya agar menjadikannya seluas samudra yang menghilangkan kemampuan dari kata-kata atau ucapan untuk melukai atau menyinggung saya.

Teman2, mohon jangan meninggalkan komentar buruk di akun siapa pun. 

Kita semua sama-sama belajar, kita semua sama2 ingin masyarakat mendapat edukasi yang baik. 

Kita Jaga ruang ini tetap teduh, tetap sehat, tetap penuh hormat.

Terima kasih selalu sudah menjaga saya setulus ini. Saya merasa sangat amat dicintai.

Ingat #Jangankedukunberanak," tulis @giapratamamd. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved