Berita Viral
Kiper Muda Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja: Polisi Periksa Saksi, Muncul Video Klarifikasi
Inilah kabar terbaru soal kasus dugaan TPPO yang menimpa seorang kiper muda asal Kabupaten Bandung bernama Fadhil (18)
Ringkasan Berita:
- Remaja asal Kabupaten Bandung diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
- Remaja berusia 18 tahun tersebut diduga ditipu seseorang yang mengaku dari klub profesional asal Kota Medan
- Pihak kepolisian pun memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan TPPO ini
- Muncul video klarifikasi dari korban yang membuat pihak keluarga curiga
TRIBUNNEWS.COM - Nasib malang menimpa kiper muda asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pemuda bernama Rizki Nur Fadhilah (18) tersebut, diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kini berada di Kamboja.
Kabar itu mencuat setelah nenek korban, Imas Siti Rohanah (52) mengunggah permintaan tolong kepada pemerintah setempat untuk segera memulangkan cucunya.
Pihak kepolisian pun bergerak, kini sebanyak empat saksi diperiksa.
Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara menuturkan, pihak keluarga telah membuat laporan dan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
"Saat ini kami telah melakukan pemeriksaan kepada empat orang saksi, yang terdiri dari ayah, nenek, dan rekan korban sendiri,"
"Dari hal tersebut, semuanya membenarkan Fadhil berada di Kamboja untuk pekerjaan," ujar Luthfi saat dikonfirmasi TribunJabar.id.
Tak hanya itu, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat dan Direktorat Siber Polda Jabar.
"Untuk dapat berkoordinasi ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ada di Kamboja," katanya.
Sebelum dikabarkan hilang, Fadhil diduga menerima tawaran untuk mengikuti seleksi sepak bola di klub profesional asal Medan di Facebook.
Ternyata, tawaran tersebut palsu, Fadhil bukan mengikuti seleksi, namun justru dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai penipu dengan modus platform percintaan atau love scam.
Baca juga: Nenek Sebut Kiper Muda Korban TPPO Ikuti Seleksi Pemain di Sumut, Ini Jawaban PSMS Medan
Muncul Video Klarifikasi
Baru-baru ini, muncul video klarifikasi yang menampilkan sosok Fadhil.
Dalam video tersebut, Fadhil mengungkap cerita berbeda dari keterangan yang diberikan keluarganya.
Ia membantah dirinya dianiaya selama bekerja di Kamboja.
Bahkan, mengutip TribunJabar.id, Fadhil mengaku berangkat ke Kamboja karena keinginan sendiri.
"Nama saya Rizki Nurfadhilah, saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar, dikarenakan itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan," ujarnya dalam video klarifikasi tersebut.
Bahkan, ia mengaku diperlakukan baik selama di Kamboja.
"Kondisi saya aman, tadi saya sudah dikasih makan. Itu bikin cerita karena saya ingin pulang cepat," ujar Fadhil.
Menanggapi video klarifikasi tersebut, Imas, nenek dari Fadhil merasa ada yang aneh.
Menurutkan, Fadhil diduga dipaksa oleh pihak lain untuk melakukan klarifikasi.
Menurutnya, pada Selasa (8/11/2025) kemarin, saat permintaan tolongnya viral, ada pihak terduga pelaku yang membawa Fadhil ke Kamboja meminta keluarganya untuk membuat video klarifikasi dengan hal yang sama seperti yang dikatakan Fadhil.
"Sebelum ada video itu (Fadhil klarifikasi), pelaku sempat minta saya buat klarifikasi atas video ibu. Katanya kalau Fadhil itu tidak dipaksa datang ke Kamboja, bukan atas paksaan gitu dan Fadhil tahu," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (19/11/2025).
Mengutip TribunJabar.id, Imas mengatakan bahwa pihak keluarga enggan melakukan klarifikasi.
Ia pun menduga, Fadhil didesak untuk membuat video klarifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan pelaku.
"Tapi sama saya enggak dilakuin. Jadi karena nunggu saya enggak klarifikasi terus, makanya, mungkin neken Fadhil buat bikin video itu. Kalau liat ucapannya mah, Fadhil kaya yang diteken, soalnya kalau bicara asli tidak selancar itu," katanya.
Pelaku, lanjut Imas, juga meminta pihak keluarga untuk membayar uang senilai Rp42 juta.
Baca juga: Dedi Mulyadi akan Perketat Aturan Kerja ke Luar Negeri, Kiper asal Bandung jadi Korban TPPO
"Bilangnya, uang itu buat ganti rugi biaya berangkat dari Bandung ke Kamboja. Terus katanya buat biaya makan, penginapan, paspor, dan lainnya. Kami disini jadi sangat khawatir," ucapnya.
Ia pun berharap, kasus ini segera cepat selesai dan Fadhil bisa kembali dari Kamboja.
"Minta doanya agar cepet pulang kesini. Sebenernya sudah ditangani sama Polresta sama Disnaker, kami cuma disuruh nunggu kabar baiknya," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Video Klarifikasi Kiper Muda Asal Bandung Korban TPPO Bikin Keluarga Curiga, Imas: Kayak Ditekan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Adi Ramadhan Pratama/Seli Andina Miranti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.