Kesaksian Santri di Bangkalan usai 6 Temannya Tewas Tenggelam, Bermain Tahan Napas di Kubangan Air
Enam santri tewas tenggelam di bekas galian tambang Bukit Jaddih, Bangkalan, Jawa Timur. Sempat bermain tahan napas di dalam kubangan air.
Menurut AND, para korban kabur dari pondok ke lokasi tambang meski sudah ada papan larangan.
“Anak-anak kecil memang dilarang ke sana, tapi sembunyi-sembunyi ke sana, (berangkat) satu-satu. Pertama turun ke (air) bawah, tiba-tiba hilang, kemudian dibantu sama teman-temannya tetapi hilang semua,” terangnya.
Kapolsek Socah, Iptu Pariadi, menjelaskan para santri sempat mengikuti latihan untuk persiapan lomba.
Mereka kemudian keluar pondok tanpa sepengetahuan pengurus.
“Namun tanpa diketahui ustad, mereka lepas sehingga sampai lokasi tempat mereka tenggelam, lomba-lomba mewakili Bangkalan. Betul, enam korban itu adalah santri."
"Mereka tenggelam di bekas galian, tadi sempat kami evakuasi ke Puskesmas Jaddih,” tuturnya.
Baca juga: Penyebab Kubangan Air di Dekat Perumahan Grand City Balikpapan, 6 Bocah Tewas Tenggelam saat Bermain
Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan tidak berkenan diautopsi.
“Keluarga sudah datang ke puskesmas untuk membawa pulang jenazah," imbuhnya.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, masih mendalami legalitas dari kegiatan tambang yang memakan enam korban jiwa.
"Informasi yang kami terima, lokasi ini sejak 2 tahun lalu ada kegiatan (tambang batu), saat ini masih kami dalami. Karena sepertinya masih ada kegiatan di sini," ungkapnya.
Kini, lokasi tambang ditutup agar insiden serupa tak terjadi.
"Kami tutup untuk lokasi TKP ini, kalau hal lain di luar itu kami dalami," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Olah TKP Ungkap Sejumlah Fakta Terkait Tewasnya 6 Santri Bocah di Kubangan Air Bangkalan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.