Senin, 24 November 2025

Dosen Untag Semarang Meninggal

2 Hari Sebelum Tewas, Kondisi Dosen Untag Menurun, Polisi: Diantar AKBP Basuki ke Rumah Sakit

Polda Jateng beberkan kondisi kesehatan DL sebelum ditemukan tewas pekan lalu. Sebut alami penurunan kondisi kesehatan dan sempat dibawa ke RS

TribunJateng.com/Iwan Arifianto
DOSEN DITEMUKAN TEWAS - Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto. Polda Jateng beberkan kondisi kesehatan DL sebelum ditemukan tewas, pada Senin (17/11/2025) pagi. Sebut alami penurunan kondisi kesehatan dan sempat dibawa ke rumah sakit. 

Mengutip TribunJateng.com, Dwi Subagio masih belum memberikan detail obat apa yang diperiksa.

Dwi menambahkan, TKP lanjutan pada Sabtu kemarin ini merupakan tindakan untuk mendapatkan fakta kejadian secara forensik.

Pada olah TKP kemarin, Polda Jateng melibatkan Tim Labfor.

Ia menuturkan, semua barang bukti sudah diambil untuk diperiksa.

"Semua barang bukti di dalam yang terkait dengan kejadian semua sudah diambil," lanjut Dwi.

Pihaknya juga tengah memeriksa komunikasi antara korban dan AKBP Basuki yang terekam di ponsel keduanya, terutama komunikasi sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

"Jadi penyelidikan masih berproses, kami juga sedang menunggu hasil (autopsi) dari kedokteran forensik, pemeriksaan saksi, dan barang bukti lainnya," terang Dwi.

Selain itu, Dwi menyebut, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah kasus ini ada tindak pidana atau tidak.

"Kami belum bisa memastikan kasus ini ada tindak pidana atau tidak, kami nanti akan memastikannya melalui penyelidikan ini," katanya.

Keluarga ungkap Hasil Autopsi

Korban diketahui pertama kali ditemukan oleh AKBP Basuki (56).

Jenazah DL pun diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Baca juga: Beda dengan Keluarga, Rekan Dosen Untag Semarang Tahu Levi Jalin Hubungan dengan AKBP Basuki

Kerabat korban, Tiwi pun membeberkan hasil autopsi yang diperoleh keluarga secara lisan oleh pihak rumah sakit.

Mengutip TribunJateng.com, tak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh korban.

Namun, jantung korban pecah karena diduga melakukan aktivitas berlebihan sebelum meninggal dunia.

"Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek," ujar Tiwi, Rabu (19/11/2025).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved