Sabtu, 4 Oktober 2025

Tak Selebar Ungkapannya! Daun Kelor Banyak Manfaatnya, untuk Obat dan Dipercaya Tangkal Guna-guna

Ungkapan "dunia tidak selebar daun kelor" sudah kerap kita dengar. Apa manfaatnya? Banyak yang belum tahu.

IST
daun kelor 

Acap kali juga sebagai rambatan tanaman gadung, uwi, atau brotowali.

Baca: Paniknya Marissa Nasution Saat Gempa, Mengira Ada Bom Bergegas Turun Tangga Dari ApartemenLantai 20

ILUSTRASI : daun kelor
ILUSTRASI : daun kelor (NET)

Bongsor tapi getas

Hanya dengan menancapkan setekan batang atau menyemai bijinya yang sudah tua, akan tumbuh tanaman baru. Kelor tergolong cepat besar alias bongsor.

Dalam tempo sepuluh bulan, biji yang disemai bisa berkembang menjadi pohon kelor setinggi 3 m. Kalau ia dibiarkan bisa mencapai 8 - 12 m.

Sayangnya tanaman ini berbatang lunak dan getas.

Sering pula dijumpai batang pohon kelor keropos karena digerogoti larva serangga yang bersarang di dalamnya.

Getah yang keluar dari batang pohon yang digerogoti serangga mula-mula berwarna putih, lalu berubah kecokelatan setelah terkena udara.

Umurenam bulan, tanaman kelor sudah mulai belajar berbunga, sebelum berlanjut menjadi buah.

Malai bunganya sepanjang 10- 30 cm, berwarna putih kekuningan.

Tidak seperti tanaman lain, bunga kelor bisa muncul sepanjang tahun, nyaris tidak mengenal musim.

Bunga yang tidak telanjur rontok oleh angin atau hujan akan terus berkembang menjadi buah.

Buahnya yang mirip kacang polong, oleh sebagian masyarakat Jawa disebut klenthang, memiliki panjang 20 – 45 cm.

Di balik kulit buah yang keras, setiap polong buah kelor menyimpan 10-15 butir biji kelor. Berat setiap biji tanpa kulit ari rata-rata 2,5 g.

Daunnya berupa daun majemuk. Setiap tangkai daun sepanjang antara 20 - 60 cm terdapat sirip-sirip daun yang terdiri atas 8-10 pasang anak daun.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved