Jumat, 8 Agustus 2025

Aktor Aliando Mengidap OCD, Penyakit Apa Sebenarnya Sampai Ia Mengaku Sangat Menderita?

Aliando mengungkapkan gangguan mental yang dialaminya ini, membuatnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Editor: Hendra Gunawan
Instagram @aliandooo
Aliando Idap OCD 

TRIBUNNEWS.COM -- Beberapa waktu tak terdengar, artis ganteng Aliando Syarief datang membawa kabar sedih.

Pemain sinoetron yang kondag lewat sinetron "Ganteng-ganteng Serigala" tersebut ternyata mengidap gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

Melalui sebuah videonya yang diunggahnya belum lama ini, Aliando mengakui kalau dirinya mengalami gangguan OCD.

Aliando mengungkapkan gangguan mental yang dialaminya ini, membuatnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Melansir Mayoclinic, OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi), yang membuat penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsif).

Obsesi dan kompulsi mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.

Baca juga: Idap Gangguan Mental OCD, Aliando Syarief Cerita Gelagat Anehnya Saat Syuting

Pengidap gangguan mental OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tapi ini hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan.

Pada akhirnya, penderita merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres.

Lantas, apa itu OCD yang belum lama ini dialami Aliando Syarief? Dilansir dari laman Psychiatry, Jumat (28/1/2022) penyakit OCD adalah penyakit gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi berulang yang tidak diinginkan (obsesif), hingga membuat mereka melakukan sesuatu secara berulang (kompulsif).

Apa penyebab OCD seperti dialami Aliando Syarief?

Dalam unggahan videonya, Aliando Syarief mengaku didiagnosis mengalami OCD ekstrem.

Baca juga: 2 Tahun Tak Muncul di Layar Kaca, Aliando Ternyata Idap OCD Ekstrem, Kini Sedang Jalani Terapi

Meskipun belum dipahami seutuhnya, teori utama penyebab gangguan OCD dapat berupa:

Biologi

Penyakit OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.

Beberapa bukti menunjukkan OCD kemungkinan berhubungan dengan cara otak merespons setoronin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, serta mempunyai banyak fungsi penting lainnya di seluruh tubuh.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan