Kamis, 11 September 2025

Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik Tersebar di Bumi, Ini Bahayanya bagi Manusia

Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik tersebar di Bumi, ini bahayanya bagi manusia. Mikroplastik cemari darah, jaringan, dan organ manusia.

Sky News
Apa itu Mikroplastik? Polutan Mikroplastik tersebar di Bumi, ini bahayanya bagi manusia. Selain lingkungan, Mikroplastik juga mencemari darah, jaringan, dan organ manusia. 

Para ilmuwan juga telah mendeteksi mikroplastik di jaringan dan organ manusia.

Implikasi dari temuan ini untuk kesehatan manusia tidak pasti.

Bahkan, polusi mikroplastik telah terdeteksi dalam darah manusia untuk pertama kalinya, dengan para ilmuwan menemukan partikel kecil di hampir 80 % orang yang diuji.

Penemuan itu menunjukkan partikel-partikel mikroplastik dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh dan mungkin bersarang di organ-organ.

Dampaknya terhadap kesehatan masih belum diketahui.

Namun para peneliti khawatir jika mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel manusia di laboratorium dan menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.

Baca juga: Hepatitis Akut adalah Peradangan Akut Parenkim Hati, Apa Gejala Hepatitis Akut pada Anak?

Bahaya Botol Plastik

Sejumlah besar sampah plastik dibuang ke lingkungan dan mikroplastik sekarang mencemari seluruh Bumi, hingga ditemukan dalam tinja bayi dan orang dewasa.

Para ilmuwan menganalisis sampel darah dari 22 donor anonim, semua orang dewasa yang sehat dan menemukan 17 partikel plastik.

Separuh sampel mengandung plastik PET, yang biasa digunakan dalam botol minuman, sementara sepertiga mengandung polistirena, yang digunakan untuk mengemas makanan dan produk lainnya.

Seperempat sampel darah mengandung polietilen, dari mana kantong plastik dibuat.

“Studi kami adalah indikasi pertama bahwa kita memiliki partikel polimer dalam darah kita – ini adalah hasil terobosan,” kata Prof Dick Vethaak, ahli ekotoksikologi di Vrije Universiteit Amsterdam di Belanda, dikutip dari The Guardian.

“Tetapi kita harus memperluas penelitian dan meningkatkan ukuran sampel, jumlah polimer yang dinilai, dll,” terangnya.

Prof Vethaak juga mengatakan, mikroplastik 10 kali lebih tinggi di kotoran bayi dibandingkan dengan orang dewasa, karena bayi menelan jutaan partikel mikroplastik setiap hari melalui botol plastik.

“Kami juga tahu secara umum bahwa bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap paparan bahan kimia dan partikel,” katanya.

Baca juga: Apa Itu Virus PMK? Waspada Gejala Klinis PMK pada Sapi, Domba, Kambing, dan Babi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan