Ditemukan Spesies Baru Cecak, Peneliti BRIN Beri Nama Cecak Pecel Madiun, Begini Penampakannya
Belum lama ini ditemukan cecak spesies baru. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menamakannya cecak pecelmadiun. Ini penampakannya.
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kaya akan flora dan fauna. Belum lama ini ditemukan cecak spesies baru.
Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsi spesies baru cecak jarilengkung (genus Cyrtodactylus) dari Jawa Timur.
Cecak tersebut diberi nama C. pecelmadiun yang terinspirasi dari kuliner khas Jawa Timur "pecel madiun".
Mengapa Pecel Madiun jadi inspirasi nama cecak ini?
Jawabannya karena spesies ini ditemukan di sekitar Madiun, yakni di Maospati (Kabupaten Magetan yang berbatasan dengan Madiun) dan Mojokerto, daerah yang juga masih dalam wilayah Jawa Timur.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto mengungkapkan bahwa spesies ini ditemukan di lingkungan urban seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun di permukiman desa.
Ia meyebutkan alasan menamakan jenis cecak jarilengkung itu dengan nama kuliner khas nusantara.
Sebelum cecak pecelmadiun sudah ada penemuan spesies baru yang dinamakan berdasarkan kuliner daerah.
“Para peneliti ingin mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains, sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dalam deskripsi C. papeda dari Pulau Obi dan C. tehetehe dari Kepulauan Derawan,” ungkap Awal dalam keterangan tertulis.
Penampakan Cecak Pecel Madiun

Bagaimana penampakan atau bentuk Cecak pecelmadiun?
Secara ilmu morfologi yang mempelajari struktur biologis, cecak ini memiliki warna dasar cokelat kehitaman.
Cecak berjenis kelamin jantan dewasa memiliki panjang tubuh (Snout-Vent Length/SVL) hingga 67,2 mm, sementara betina mencapai 59,0 mm.
Spesies ini memiliki 18–20 baris tuberkular dorsal yang tidak teratur di bagian tengah tubuh, yaitu 26–28 baris tuberkular antara ketiak dan selangkangan, serta 28–34 baris sisik perut.
Pada individu jantan, terdapat ceruk precloacal dengan 32–37 pori precloacofemoral, sementara bagian subkaudalnya tidak memiliki sisik lebar.
"Kami mengamati bahwa C. pecelmadiun cenderung sebagai spesies generalis dalam hal habitat. Spesies ini ditemukan tidak lebih dari 40 cm di atas permukaan tanah, di berbagai lingkungan yang dekat dengan aktivitas manusia," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.