Minggu, 28 September 2025

Ditemukan Spesies Baru Cecak, Peneliti BRIN Beri Nama Cecak Pecel Madiun, Begini Penampakannya

Belum lama ini ditemukan cecak spesies baru. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menamakannya cecak pecelmadiun. Ini penampakannya.

Penulis: Anita K Wardhani
HO/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda. 

Cecak jarilengkung Jawa atau Cyrtodactylus marmoratus merupakan spesies yang pertama yang telah dideskripsi oleh Gray (1831), berdasarkan spesimen yang dikoleksi Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt. 

Saat ini, cecak jarilengkung itu tersimpan di Museum Naturalis, Belanda. 

Setelah 84 tahun berselang, de Rooij (1915) melaporkan keberadaan C. fumosus yang dideskripsi oleh Müller (1895), dan kemudian dikonfirmasi oleh Brongersma (1934).

cecak pecel madiun 22
CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda. (HO/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN))

Seiring perkembangan penelitian, beberapa spesies baru dari Jawa telah dideskripsi, antara lain C. semiadii (2014), C. petani (2015), C. klakahensis (2016), dan C. belanegara (2024). 

Namun, Mecke et al. (2016) menemukan bahwa populasi C. fumosus di Jawa sebenarnya merupakan variasi dari C. marmoratus. Riyanto et al. (2020) juga mensinonimkan C. klakahensis sebagai C. petani berdasarkan taksonomi integratif.

Secara filogenetik, C. pecelmadiun berkerabat dekat dengan C. petani, dengan jarak genetik 0,1–1,6 persen. Spesies ini menjadi bukti kedua keberadaan grup darmandvillei di Jawa setelah C. petani, grup ini melimpah di kawasan Sunda Kecil. 


Secara keseluruhan, Cyrtodactylus di Jawa terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu grup darmandvillei dan marmoratus, yang keduanya merupakan kompleks spesies. Kondisi ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa pada edisi 16 Januari 2025 dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. 


"Penemuan ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa, mengingat masih banyak spesies yang belum teridentifikasi secara menyeluruh," pungkas Awal.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan