Fakta Singkat Flyover Cengkareng yang Retak, Jalur Alternatif hingga Tanggapan Wali Kota Jakbar
Berikut ini 5 fakta tentang retaknya flyover Cengkareng, Jakarta Barat. Jalur alternatif yang bisa dilalui dan tanggapan Wali Kota Jakarta Barat.
Penulis:
Bunga Pradipta Pertiwi
Editor:
Pravitri Retno W
Berikut ini 5 fakta tentang retaknya flyover Cengkareng, Jakarta Barat. Jalur alternatif yang bisa dilalui dan tanggapan Wali Kota Jakarta Barat.
TRIBUNNEWS.COM - Suku Dinas Perhubungan Kota Jakarta Barat memasang Moverable Concrete Barrier (MCB) dan mengalihkan arus lalu lintas.
Pengalihan arus lalu lintas bertujuan agar kendaraan yang mengarah ke Kapuk Kamal atau Bandara Soekarno-Hatta tak melewati flyover Cengkareng yang sedang dalam masa perbaikan.
Flyover Cengkareng mengalami keretakan dan kerenggangan akibat sambungan yang bergeser sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Baca: Flyover Arah Kembangan Menuju Cengkareng Ditutup Hingga 31 Desember

Berikut ini rangkuman fakta rusaknya flayover Cengkareng yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Kamis (27/12/2018).
1. Sebanyak 10 MCB Dipasang
Guna mengantisipasi kendaraan yang nekat menerobos, sebanyak 10 MCB dipasang di depan flyover Cengkareng.
Dishub Jakbar berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Satpol PP dan instansi lain terkait pengalihan lalu lintas di sekitar flyover.
"Ini untuk penutupan jalur naik flyover Cengkareng," ujar Plt kasudinhub Jakarta Barat Leo Amstrong seperti dikutip dari TribunJakarta.
Menurut Leo, pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi akibat flayover ditutup.
Flyover baru akan dibuka jika pot bearing yang rusak sudah selesai diperbaiki.
2. Jalur Alternatif yang Bisa Ditempuh
Sejak Rabu (26/12/2018) malam dilakukan rekayasa lalu lintas telah dilakukan.
Leo mengimbau pengendara unutk mengikuti arahan petugas yang berjaga di sekitar jalan layang.

"Untuk para pengendara dari arah Kembangan menuju ke Pluit akan diarahkan melalui Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit," papar Leo dikutip dari Kompas.com.
"Arus lalu lintas dari Kembangan yang akan mengarah Pluit yang biasanya sebagian melewati flyover diarahkan ke Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit dan seterusnya," tambah Leo.
Baca: Sambungan Jembatan Geser, Jalan Layang Cengkareng Ditutup
3. Diprediksi Butuh Waktu Sekitar 2 Minggu
Adapun prediksi tenggat waktu penutupan flyover ini dilakukan selama dua minggu.
"Diharapkan bisa memaksimalkan rekayasa lalu lintas.
Di samping itu, anggota Dishub juga ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan terimbas pengerjaan pot bearing di flyover Rawa Buaya," tambah Leo.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi menambahkan jika perbaikan tersebut memerlukan waktu sepuluh hari.
"Informasinya malam ini mau diupayakan diangkat bersama-sama tapi menurut saya pot bearing itu tidak mudah."
"Itu paling tidak 10 harian, itu yang bawah tidak bisa digunakan lagi. Tidak bisa digunakan ya lama memang tapi dari pada dipergunakan berbahaya seperti ini," ujar Rustam dikutip dari TribunJakarta.
4. Kemacetan Tak Bisa Dihindari
Memasuki hari kedua perbaikan flyover Cengkareng di Jakarta Barat, kemacetan di jam padat kendaraan tak bisa dihindari.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (27/12/2018) sekitar pukul 08.00 WIB kemacetan mulai terjadi dari pertigaan Stasiun Rawa Buaya dan turunan flyover dari arah Kembangan.

Tak jarang para pengendara bertanya pada petugas penyebab flyover ditutup.
"Jembatan ambles di tengah," ujar salah satu petugas Dishub, Achmad Sofian yang sedang berjaga.
Bagi para pengendara yang ingin menuju ke arah Kapuk atau bandara Soekarno-hatta sementara bisa melalui jalur arteri samping flyover.
Baca: Beredar Foto Jalan Tol Solo-Kertosono Rusak di Media Sosial, Dirut PT JSN Beri Penjelasan
5. Wali Kota Jakbar Tegaskan Flyover Tak Sampai Roboh
Dikutip dari TribunJakarta, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan, penurunan flyover Cengkareng arah Kapuk Kamal tak sampai menyebabkan roboh atau ambruk.
Flyover Cengkareng mengalami penurunan sekitar 3 sentimeter pada pot bearingnya.
Pot bearing tampak retak terpantau pada Rabu (26/12/2018).

"Ada kerusakan di bawah, teknisnya katanya pot bearing-nya itu ada keretakan dan dilakukan pergantian.
Kalau roboh tidak, kalau tidak digunakan tidak akan roboh. Kita berdiri di sini juga tidak akan roboh, tidak ada masalah kan," ujar Rustam saat meninjau flyover Cengkareng, Rabu malam.
(Tribunnews.com / Bunga)