Kronologi Blunder Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky hingga Permohonan Maaf & Tanggapan Berbagai Pihak
Berikut kronologi cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang viral di linimasa dan disangkutkan dengan pemilu.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
Faldo Maldini Tawari Achmad Zaky Gabung PAN
Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN, Faldo Maldini turut bersuara.
Tanggapan itu ia sampaikan juga melalui cuitan di Twitter, Jumat (15/2/2019).
Dalam cuitannya itu, Faldo Maldini menyarankan Achmad Zaky untuk terjun ke dunia politik dan menawarinya bergabung ke PAN.
Hal itu ia sampaikan sebab, menurutnya tiap kali Achmad Zaky bicara isu publik selalu meriah.
"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah. Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu. Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," cuit Faldo Maldini.
Pandangan Pakar Komunikasi
Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengatakan, tagar #UninstallBukaLapak itu merupakan respon kekecewaan dari masyarakat, terutama pendukung capres nomor urut 01, yang tersinggung atas pernyataan Zacky soal "presiden baru".
Ade menyayangkan Zacky mencuitkan pernyataan yang menurutnya multitafsir. Terlebih lagi, data yang disodorkan Zacky tidak valid.
"Menurut saya too bad ada kasus ini, kasihan Zaky. Pertama, kalimat beliau memang jadi bisa diinterpretasikan menyerang Jokowi, kemudian mungkin data dia salah tapi saya yakin ada tujuan memaparkan data itu. Kasus ini contoh betapa berbahayanya sebuah tweet dengan data salah kemudian orang-orang menyebarkannya," kata Ade saat ditemui di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (15/2/2019).
"Wajar untuk pertama kali dalam sejarah kita, setiap warga punya alat sendiri untuk menunjukan eksistensi dirinya. Dia tahu itu bisa disampaiakan ke banyak orang dan mempengaruhi yang lain. Itu kan mengangkat dirinya jadi merasa eksistensinya menjadi ada dengan tweet-tweet yang dilontarkan," jelasnya.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap objektif dan tidak menutup mata terhadap klarifikasi yang telah diberikan Zacky
"Masyarakat perlu belajar media literalirasi. Harus cek fakta, kalau ada klarifikasi minta maaf ya dimaafkan," ucap peneliti sosial media di Saiful Mujani Research and Consulting itu.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)