5 Fakta Mayat Berkafan Terangkat dari Dalam Tanah di TPU Panjang, Disebabkan oleh Banjir
Berikut ini fakta-fakta tentang mayat berkafan yang terangkat dari dalam tanah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panjang karena banjir.
Penulis:
Natalia Bulan Retno Palupi
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Itu Minggu pagi, 10 Maret 2019, dan (jenazah) ketemu masih utuh nyangkut di pohon. Ya sekitar 30 meteran dari makam," timpalnya.
Katanya, makam ditemukan masih utuh dan berbau lumpur.
Sementara Rina, anak almarhum Samsudin menilai hal ini adalah musibah.
"Gak ada firasat ya namanya musibah. Warga langsung ke sini kebetulan bapak saya sesepuh sini," ucapnya.
"Jadi itu makam bapak saya kegerus dari air sungai, kan sungainya kena sampah kebendung jadi air naik terus nimpa makam ayah saya. Akhirnya naik lagi," ucapnya.
"Dan juga baru sekitar 45 hari, 40 harinya pas Nyepi kemarin, jadi tanah belum padat," tambahnya.
Rina menambahkan, banjir kali ini sangat dasyat setelah 20 tahun yang lalu.
"Biasanya banjir gak sampai naik ke rumah, kali ini sampai masuk ke dalam rumah ya sepinggang," tandasnya.
5. Banjir juga sebabkan lantai rumah meledak

Tak hanya membuat jenazah hanyut, beberapa rumah juga terendam akibat banjir ini.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua RT 04 LK III Lampung Karang Indah Panjang Selatan, Bachori.
Ia menjelaskan setidaknya ada 47 rumah yang terendam banjir.
"Ada 47 rumah terendam. Ketinggian air cukup tinggi sampai sepinggang," ujarnya, Selasa 12 Maret 2019.
Akibat tersumbatnya aliran sungai di Kampung Karang Indah Panjang Selatan, sebuah rumah warga lantainya hancur karena air menyembur dari bawah.
Mamad (65) sang pemilik rumah mengaku lantainya meledak sesaat sebelum air membanjiri Kampung Karang Indah.