Sabtu, 16 Agustus 2025

Sindir Ganjar Pranowo soal Apel Kebangsaan, Andi Arief: Uang Negara Dihamburkan untuk Membayar Slank

Mantan politisi Partai Demokrat sindir anjar Pranowo terkait Apel Kebangsaan yang akan digelar di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3/2019).

WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Mantan politisi Partai Demokrat sindir anjar Pranowo terkait Apel Kebangsaan yang akan digelar di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat lagi-lagi lontarkan sindiran melalui akun media sosial Twitter, pada Jumat (15/3/2019).

Kali ini pihak yang disindirnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Apel Kebangsaan yang akan digelar di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3/2019).

Grup Band Legendaris Slank dan beberapa musisi lainnya didapuk menjadi bintang tamu dalam Apel Kebangsaan tersebut.

Menanggapi hal itu, Andi Arief menilai kegiatan tersebut menghamburkan uang negara.

Mantan politisi Partai Demokrat itu mengatakan uang negara dihamburkan untuk membayar Slank.

Baca: Ribuan Orang akan Ramaikan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih

Dikabarkan sebelumnya, Slank mengajak masyarakat Jawa Tengah ikut serta dalam Apel Kebangsaam itu.

Ajakan Slank tersebut diwakili oleh sang vokalis, Kaka, dalam sebuah video yang dipublikasikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saat konferensi pers Apel Kebangsaan di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangponlinmas).

Tidak hanya Slank, sejumlah musisi tanah air juga ikut serta seperti Letto, dan pedangdut Nella Kharisma.

“Slank dan lainnya sudah pasti semua. Semua yang saya sampaikan tadi sudah terkonfirmasi kehadirannya,” ujar Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah, Achmad Rofai, saat konferensi pers di kantornya, Senin (11/3/2019) dilansir Kompas.com.

Baca: Habib Luthfi bin Yahya Ajak Seluruh Pemuka Agama Ikuti Apel Kebangsaan 17 Maret 2019 di Semarang

Rofai menjelaskan, Slank dan para musisi lain telah memastikan kehadirannya untuk menggelorakan semangat nasionalisme.

Andi Arief menilai adanya uang negara yang rencananya akan dihabiskan untuk Apel Kebanngsaan dan menyinggung peran KPK untuk mencegah hal itu.

"Ada uang negara rencana dihabiskan buat apel kebangsaan, lalu KPK diam tak mencegah," cuit Andi Arief.

Andi Arief kemudian mengatakan ia sayup-sayup mendengar kabar bahwa KPK adalah mitra dalam mengasistensi APBD Jawa Tengah.

Baca: Andi Arief: Jokowi Tidak Takut Teroris, Tapi Takut Cuti

Ia kemudian menilai ada kemungkinan Ganjar Pranowo terinspirasi cara Orde Baru, memenangkan pemilu dengan fasilitas negara.

Andi Arief bahkan melontarkan tudingan untuk beberapa lembaga.

Andi Arief berspekulasi tentang alasan Ganjar Pranowo berani 'menghamburkan uang negara' untuk Apel Kebangsaan itu.

Menurutnya, di era pemerintahan Jokowi , kasus korupsi bupati dan gubernur tidak akan diproses oleh Kepolisian dan Kejaksaan.

Andi Arief bahkan menuding dua institusi tersebut bertindak untuk lawan politik saja.

Baca: Andi Arief Bandingkan Cuti Kampanye bagi Jokowi dengan Era SBY-JK, Jokowi Takut Cuti

Mantan politisi Partai Demokrat yang mengundurkan diri akibat dugaan penyalahgunaan narkoba tersebut membandingkan Apel Kebangsaan Jokowi dengan Apel Kebulatan Tekad Suharto.

Berbagai cuitan Andi Arief itu intinya mengarah KPK agar mencegah terselenggaranya Apel Kebangsaan di Semarang itu.

Sebab ia menganggap bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang menghamburkan uang negara dna termasuk tindakan korupsi.

Baca: Andi Arief Bandingkan Cuti Kampanye bagi Jokowi dengan Era SBY-JK, Jokowi Takut Cuti

Apel Kebangsaan akan digelar Minggu (17/3/2019) di Lapangan Simpanglima, Semarang.

Bertema 'Kita Merah Putih', acara ini terbuka untuk umum ini akan dihadiri dari berbagai elemen masyarakat.

Sebanyak 130 ribu orang dengan dress code merah putih akan berkumpul pada Apel Kebangsaan tersebut.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah Achmad Rofai mengatakan kegiatan yang digelar pertama kali ini diharapkan bisa menggelorakan semangat nasionalisme masyarakat.

Acara akan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat sebagai wujud keberagaman Indonesia.

"Apel Kebangsaan ini akan melibatkan seluruh komponen yang ada di Jateng, seperti santri, pramuka, linmas, pekerja, petani, nelayan, pelajar, seniman, mahasiswa, pelajar, tokoh lintas agama sampai olahragawan dan kelompok difabel," ujar Achmad pada jumpa pers di Kantor Badan Kesbangpol, Senin (11/3/2019), dilansir Kompas.com.

Baca: Bahas soal Cuti Kampanye Jokowi, Andi Arief Bandingkan dengan Era SBY-JK

Rofai menuturkan kegiatan tersebut akan dimulai pukul 06.00 WIB dan dibagi menjadi dua segmen.

Segmen pertama adalah Suara Kebangsaan, dan segmen kedua orasi serta Deklarasi Kebangsaan.

Sejumlah tokoh yang akan mengisi orasi antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi).

"Tokoh-tokoh itu kita pilih karena komitmen dan perhatiannya pada pembangunan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Seni dan budaya yang ditampilkan pun yang memperlihatkan keberagaman Indonesia," pungkasnya.

(Tribunews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan