Pilpres 2019
UPDATE Survei Elektabilitas Jokowi Vs Prabowo dari 8 Lembaga, 6 hari Jelang Pilpres 2019
UPDATE Survei Elektabilitas Jokowi Vs Prabowo dari 8 Lembaga, 6 hari Jelang Pilpres 2019, Paslon 02 unggul dari data Puskaptis
Penulis:
Umar Agus W
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Danis lalu menjabarkan jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei.
Hasilnya masih menunjukan bahwa Paslon 01 masih unggul dari Paslon 02.
2. LSI : Jokowi-Ma'ruf Unggul
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah merilis hasil survei elektabilitas terbaru dari Jokowi vs Prabowo.
Melansir dari Tribunnews Jakarta, Survei tersebut dikeluarkan pada akhir bulan Maret.
Hasilnya dari survei pada 1200 responden dengan metode multistage random sampling, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tetap menggungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.
Baca: Jokowi-Maruf Akan Membuat Indonesia Semakin Maju, Bukan Bubar
"Elektabilitas Maret 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 56,8 persen-63,2 persen."
"Prabowo Sunianto-Sandiaga Uno 36,8 persen-43,2 persen."
"Pilpres 2019 mendekati garis finis, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul telak dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga," ucap Penelisi LSI, Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019) saat dikutip dari Tribunnews Jakarta.
3. Voxpol : Jokowi-Ma'ruf Unggul
Sama halnya dengan LSI dan Lembaga Indikator Politik Indonesia, Voxpol juga mengeluarkan hasil Survei terbaru.
Dari hasil survei terbaru tersebut dari Voxpol tercatat pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi- Ma'ruf tetap unggul.
Jokowi masih memimpin dengan perolehan 48,8 persen dan Prabowo 43,3 persen dengan 7,9 yang masih belum menentukan pilihan (Undecided Voters).
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam rilis dirilis di Jakarta, Selasa (9/4/2019) saat mengutip dari tribunSolo.com.
Baca: Klaim Survei Internal 02, Pengamat: Ini Bagian Psywar Antar Para Pesaing
Pangi menjelaskan, gambaran elektabilitas ini menunjukkan peta politik yang semakin kompetitif.