Kamis, 7 Agustus 2025

Enam Penghargaan Diraih Film Jagal/The Act of Killing

Film Jagal/The Act of Killing karya sutradara Joshua Oppenheimer mendapatkan enam penghargaan dalam seminggu terakhir.

zoom-inlihat foto Enam Penghargaan Diraih Film Jagal/The Act of Killing
net
Film Jagal/The Act of Killing

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Jagal/The Act of Killing karya sutradara Joshua Oppenheimer  mendapatkan enam penghargaan dalam seminggu terakhir.

Dua penghargaan yang diperoleh film tentang perjalanan kejiwaan pelaku kekerasan massal 1965 ini adalah Audience Award dan the Special Jury Prize. Kedua perhargaan ini  didapatkan di Sheffield Documentary Festival, Inggris, 16 Juni lalu.

Juru bicara Dewan Juri Krishan Arora menyatakan bahwa film Jagal mengajukan lebih banyak pertanyaan daripada menyediakan jawaban, dan oleh karenanya film ini dianggap penting.

Selain di Sheffield Documentary Festival, dalam minggu ini, sejak hari Jumat lalu, Jagal juga mendapat penghargaan Grand Prize pada Biografilm Festival 2013 di Bologna, Italia, penghargaan Golden Chair dari Grimstad Short and Documentary Film Festival 2013 di Norwegia, dan Basil Wright Prize dari Royal Anthropological Institute Film Festival 2013 di Edinburgh, Skotlandia.

Presiden Dewan Juri Biografilm Ed Lachman menyatakan, Jagal adalah sebuah film dan dokumenter yang penting, tanpa basa-basi, dan berani. Film ini adalah sebuah pandangan yang mengerikan mengenai masa lalu juga masa kini Indonesia melalui filter yang membuatnya seolah sebagai fiksi, tapi yang menyedihkan, ini bukan fiksi."

"Jagal/The Act of Killing disutradarai dengan berani oleh Joshua Oppenheimer yang berkolaborasi dengan awak film Anonim asal Indonesia untuk memberikan suara bagi mereka yang dibungkam dan sampai hari ini belum melihat keadilan ditegakkan," tambah Ed Lachman dalam sambutannya.

Film Jagal juga mendapat Penghargaan Aung San Suu Kyi dari Human Rights Human Dignity International Film Festival 2013 di Yangon, Myanmar, yang diserahkan langsung oleh Aung San Suu Kyi pada 19 Juni yang baru lalu.

Juri Penghargaan Aung San Suu Kyi memilih film Jagal sebagai film terbaik karena melihatnya sebagai sebuah karya sinematik penuh dengan humor, keyakinan diri, kecakapan, dan gaya yang bertingkat-tingkat; secara teatrikal juga sinematik. Ini adalah sebuah film dengan niat yang sungguh-sungguh untuk mengguncang saraf penonton di negara tempat pembuatan film ini, tetapi juga pada saat yang sama membantu memulai sebuah dialog nasional di masyarakat.

Aung San Suu Kyi juga juga menyampaikan film Jagal bukan hanya mengkritik tindakan brutal pada masa lalu, tetapi juga menelusuri pengaruh tindakan brutal tersebut pada masyarakat Indonesia hari ini, dengan memaparkan kekuasaan dan organisasi pada masa kini yang dengan mudah mengancam untuk menggerakkan dan merekrut orang-orang untuk mendukung pemikiran super-nasionalis, ekstra-yudisial, dan militeristik yang sama.

Dalam kesimpulannya, Dewan Juri menyatakan, "Film ini adalah sebuah perenungan sekaligus peringatan."

Joshua Oppenheimer menyatakan, "Kami merasa sangat tersanjung menerima sebuah penghargaan dari seseorang yang telah mendedikasikan hidupnya demi martabat sesama manusia di tengah situasi yang teramat sulit. Aung San Suu Kyi adalah teladan dan sumber inspirasi sejak kami memulai pembuatan film ini."

Penyerahan penghargaan pada Human Rights Human Dignity Film Festival di Myanmar ini kemudian dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun Aung San Suu Kyi 19 Juni 2013.

Sejak diluncurkan, Jagal/The Act of Killing telah meraih 24 penghargaan internasional, termasuk dua penghargaan bergengsi dari Festival Film Berlin 2013 di Jerman.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan