Rabu, 27 Agustus 2025

Dari Pentas Wayang Wong Mahabandhana “Perlunya Remaja Memahami Filosofi Wayang”

Mahabandhana melibatkan tak kurang dari 150 seniman tradisi dari Surakarta, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Didukung para bintang panggung dari A

zoom-inlihat foto Dari Pentas Wayang Wong Mahabandhana “Perlunya Remaja Memahami Filosofi Wayang”
istimewa
Pergelaran Wayang Wong (Orang) bertajuk “Mahabandhana” yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ)

Diantaranya; Agus Prasetyo (berperan sebagai Raden Pandu) yang juga bertindak sebagai sutradara, Wahyu Santoso Prabowo, S.Kar., M.S (Prabu Kresnadipayana), Ali Marsudi, S. Sn (PrabuKunthiboja), dan Eny Sulistyowati SPd, SE (Produser), yang berperan sebagai Dewi Kunthi.

Perlunya Remaja Memahami Filosofi Wayang

Seni itu sebagai pengetahuan sensoris; cermin kehidupan. Seni Wayang merupakan media perenungan, penuh filosofis, spiritual, dan pemikiran kontekstual.

Pertunjukan wayang merupakan hiburan berwujud tontonan yang mengandung tuntunan untuk memahami tatanan. Seni Wayang banyak mengandung nilai-nilai luhur. Oleh karena itu, perlunya remaja memahami filosofi Wayang.

Dan inilah barangkali -- antara lain -- berbagai ekspresi yang dimunculkan lewat perhelatan kebudayaan dengan media seni Wayang. Ekspresi dibuka dengan gemuruh tetabuhan musik yang ditata master musik dunia, Dedek Wahyudi.

Komposer yang sudah melalang-buana ke berbagai negara dengan karyanya berbasis seni tradisi.

Pergelaran ini bak dititahkan sebagai radar untuk menangkap getaran kosmologis yang bergerak di sekeliling kita. Memberi impresi, dan kesan mendalam, tentang jagad alam raya.

Tentang geo-politika, sosialita, upaya pelestarian, pengembangan dan pewarisan nilai estetik dan benda-benda artistik dalam korpus keyakinan maupun sensus budaya

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan