Kamis, 28 Agustus 2025

Deddy Corbuzier Geram Dikritik Sutradara Film 'The Raid'

Deddy Corbuzier mengaku menerima setiap kritikan yang masuk kepada dirinya, namun tidak menggunakan kata-kata yang kasar.

Penulis: Achmad Rafiq
zoom-inlihat foto Deddy Corbuzier Geram Dikritik Sutradara Film 'The Raid'
tribunnews.com/FX Ismanto
Deddy Corbuzier, pesulap

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film pendek bergenre aktion karya Deddy Corbuzier mendapat kritikan tajam dari sutradara film laga 'The Raid'. Gareth menilai, film laga buatan Deddy tersebut dilakukan dengan pendekatan yang salah.

Deddy pun menaggapi kritik Gareth, lewat akun Instagram @corbuzier. Ia mengaku menerima setiap kritikan yang masuk kepada dirinya, namun tidak menggunakan kata-kata yang kasar.

"Kamu bilang pada kita untuk berhenti membuat film laga? Apakah genre ini punyamu? Apakah kamu merasa tidak aman? Kami terima kritik, namun tidak dengan kata s*** dan f*** dan stupid," tulis Deddy di Instagram sambil mengunggah postingan Evans.

Pria yang kini telah berhenti menjadi pesulap itu mengakui, karya-karya yang dihasilkan Gareth memang luar biasa. Namun, Deddy memilki cara tersendiri untuk membuat karya ciptaannya.

"Mr Evans, atau siapapun kamu. Karya Anda The Raid memang luar biasa dan terima kasih untuk komentarmu, tapi kita melakukan ini sesuai cara kita, bukan caramu. Kita tidak membandingkan Triangle dengan karya hebatmu. Kita melakukan apa yang kita bisa dengan apa yang kita punya dan kita mengambil semua risiko sendiri, termasuk para pemeran. Kita semua setuju dengan hal itu. Kamu bahkan bukan orang Indonesia dan menggunakan kata f*** itu tidak bisa diterima di sini. Inilah alasan kenapa kreativitas itu buruk. Foto ini di-copy dari IG seseorang yang bernama Gareth Evans yang mengupload kata-kata di deskripsi youtube saya dan menggunakan kata-kata kasar untuk mengkritik karya kami, karya anak Bangsa Indonesia" sambung Deddy.

Pada berita sebelumnya, Gareth melalui akun istagram @ghuwevans mengatakan apa yang dilakukan Deddy dalam membuat film laga tanpa dibayar sangat beresiko besar. Ia juga menyebutkan, membuat film laga tanpa adanya jaminan keamanan merupakan hal yang bodoh.

"Beberapa hal yang mengganggu saya soal pendekatan pada film laga di Indonesia akhir-akhir ini," tulis Gareth lewat akun Instagramnya, pada keterangan cuplikan penjelasan Deddy di video 'Triangle' yang diunggah ke YouTube.

"1. Bayar pemeranmu (mereka berisiko cedera untukmu!!!), 2. Jamin keamanan mereka (Bukan hal keren tidak memakai pengaman, itu berbahaya dan bodoh), 3. Sediakan waktu untuk merancang adegan laga (Itulah alasan mengapa menggarap film laga butuh waktu dan upaya). Jika Anda tidak bisa melakukan salah satu hal di atas, keluar dari genre film laga yang saya cintai ini dan Anda tidak berkontribusi apa-apa," lanjut Gareth.

Gareth merupakan sutradara asal Inggris dan telah menggarap beberapa film laga yang melibatkan sejumlah aktor Indonesia seperti Iko Uwais, Joe Tasllim, dan Yayan Ruhian yang telah ahli dibidang bela diri.

Film aktion yang digarapnya seperti 'The Raid', 'The Raid 2', dan 'Merantau'. Bahkan, untuk menggarap film laga 'The Raid 2', ia perlu menghabiskan modal sekitar Rp 54 miliar. Seluruh adegan pada filmnya pun dipikirkan secara matang dan memiliki jaminan keselamatan yang baik.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan