Hotman Paris Membela Nikita, Sebut Tidak Ada Satu Kata Pun yang Lecehkan Elza Syarief
Merasa dilecehkan, Elza Syarief akan melaporkan Nikita Mirzani dengan pasal UU ITE dan fitnah.
Editor:
Choirul Arifin
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi artis peran Nikita Mirzani yang meluapkan emosinya kepada pengacara Elza Syarief dalam acara Hotman Paris Show ternyata berbuntut panjang.
Merasa dilecehkan, Elza Syarief akan melaporkan Nikita Mirzani dengan pasal UU ITE dan fitnah.
Selain Nikita, Elza mengatakan, ada kemungkinan ia akan melaporkan juga pengacara Hotman Paris sebagai pemandu acara dan dua perempuan sebagai pemandu acara pendukung.
Menanggapi masalah ini, Hotman Paris menyebut tindakan yang dilakukan Nikita saat itu bukanlah penghinaan atau pelecehan terhadap Elza Syarief.
Meski berbicara dengan nada tinggi, menurut Hotman yang disampaikan Nikita masih dalam substansi perkara yang tengah dibahas dalam acara tersebut.
"Misalnya teriak-teriak apakah memang benar mantan suaminya itu kirim uang Rp 6 juta per bulan sesuai keputusan pengadilan untuk nafkah anak," ujar Hotman ketika dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2019).
"Jadi tidak ada satu kata pun yang bersifat menghina atau melecehkan," lanjut Hotman.
Adapun, dalam acara tersebut, Elza Syarief yang datang mewakili mantan suami Nikita, Sajad Ukra mengeluhkan bagaimana kliennya sulit menemui anak yang kini ada dalam asuhan Nikita.
Menurut Elza, semua yang dikatakan Nikita adalah ungkapan kekecewaannya atas pernyataan tersebut.
Hotman mengaku semakin heran ketika Elza juga berniat melaporkannya karena dianggap diam dan tak membela saat rekan seprofesinya tersebut menerima luapan emosi Nikita.
"Jadi suruh tanya ke Farhat dan Elza dimana diatur undang-undang bahwa barangsiapa membiarkan orang bicara emosi tinggi bisa dipidana. Ada enggak pasalnya," ujar Hotman.
Menurut Hotman, justru Elza yang menghina Nikita dengan mengatakannya stres.
Padahal saat itu emosi Nikita sudah mulai mereda.
Menurut Hotman, kejadian lengkap perkara ini dapat ditonton secara langsung dalam video yang telah diunggah di YouTube.
Ia berharap masyarakat dapat menilai siapa yang salah dan benar dalam masalah ini. (Sherly Puspita)
