Jumat, 7 November 2025

Rian D’MASIV Sebut Banyak Musisi Hidup Susah Meski Lagunya Populer

Rian DMasiv yakin jika sistem royalti berjalan sebagaimana mestinya, para musisi bisa hidup layak dari karya mereka sendiri.

Tribunnews/Abdul Majid
Vokalis grup band D'Masiv, Rian Ekky Pradipta saat diwawancarai usai mengikuti Adidas Football Festival di Triboon Mini Soccer, Jakarta, Minggu (20/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan royalti belakangan ini masih jadi perbincangan hangat di kalangan musisi.

Satu di antaranya vokalis D’MASIV, Rian Ekky Pradipta pun menyoroti masalah royalti musik yang hingga kini belum menemukan titik terang. 

Pria penyuka klub bola Manchester United ini menilai sistem pembagian royalti bagi musisi masih belum transparan dan adil.

Menurutnya, apabila sistem royalti berjalan sebagaimana mestinya, para musisi seharusnya bisa hidup layak dari karya mereka sendiri.

Baca juga: Temui Menteri Hukum Andi Agtas, CISAC Dukung Transparansi Royalti di Indonesia

"Logikanya, D’MASIV itu kalau industri ini berpihak sama musisi, pasti kami sudah kaya raya," kata Rian saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

"Kaya pakai raya, udah, udah kaya ada rayanya," lanjutnya.

Namun, kenyataannya banyak pencipta lagu justru mengalami kesulitan ekonomi padahal lagu-lagunya banyak populer.

"Banyak kok musisi yang karyanya sampai hari ini masih didengar, tapi hidupnya susah. Bahkan ada yang untuk berobat saja kesulitan," ujar Rian.

Rian berharap pemerintah dapat turun tangan memperbaiki sistem royalti agar lebih berpihak pada para pencipta lagu. 

"Mudah-mudahan negara benar-benar hadir di sini. Karena kalau negara enggak hadir, enggak akan bisa. Harus ada peraturan yang memihak pada musisi," jelas Rian.

Sebelumnya, tujuh pencipta lagu ternama juga sempat menggugat aturan royalti ke Mahkamah Agung.

Mereka menilai Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) melanggar UU Hak Cipta.

Adapun ketujuh pemohon tersebut adalah Ali Akbar, Eko Saky, Vien Adiyanti, Rento Saky, Ugie Uturia, Arie Zain, dan Enteng Tanamal yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Karya Cipta Indonesia.

 

(Tribunnews.com/ M Alivio Mubarak Junior)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved