Do'a Hancur Band Pengen Jadi Artis Terkabul, Sekarang Sudah Jadi Artis
Grup Musik Hancur Band, sukses luncurkan single pertama berjudul "Pengen Jadi Artis". menyusul luncurkan single kedua berjudul
Editor:
FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Musik Hancur Band, sukses luncurkan single pertama berjudul "Pengen Jadi Artis". menyusul luncurkan single kedua berjudul "Sudah Jadi Artis", yaitu single jawaban dari album pertama yang berjudul "Pengen Jadi Artis".
Single "Pengen Jadi Artis" menceritakan tentang kisah perjalanan orang kampung yang datang ke kota dengan harapan bisa menjadi seorang artis, ini adalah pengalaman grup "Hancur Band" sendiri.

"itu pengalaman kami pribadi. Kami memang berasal dari daerah yang berbeda kemudian bertemu di jakarta.
Karena Allah SWT sudah mengabulkan doa kami pada tahun 2009 dan tahun 2017 Kami ciptakan lagu "Sudah Jadi Artis".
Lagu tersebut bisa juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doa kami, " cerita Yudi Raflis Vokalis Hancur Band kepada media belum lama ini.
Grup "Hancur Band" ini dibentuk sejak tahun 2000. kala itu mengusung aliran rock, yang kemudian bergeser pada aliran pop rock, Namun tidak ada perkembangan yang signifikan hingga berganti nama menjadi "Hancur Band" beralih genre all genre in happy.

“Kita tidak menganut satu aliran atau genre tertentu, hancur band membuat genre sendiri yaitu all genre in happy. Jadi hampir semua genre musik kami mainkan, reggae, pop, dangdut, ska, rock, melayu, pokoknya semua genre ada,” terang Yudi Rablis.
Band yang digawangi oleh Mahdon Dart (gitar), Yudie Raflyz (vokal), Bannie Haryadi (bass) dan Nyome Ryan (drum) ini selalu terkesan 'hancur', baik dari kostum yang unic hingga lirik yang dinyanyikan.

“Pakaian kita ini sebenarnya ada filosofinya. Kita tidak sembarangan mengenakan pakaian. Lagi pula siapa sih anak band yang ingin pakai pakaian seperti ini? Seperti pemilihan nama, kostum yang kami pakai juga sengaja seperti ini karena ingin menarik perhatian dan menjadi kontroversi, " jelas sang vokalis Hancur Band.
"Lalu launjut Yudi, kita ingin menunjukkan kepada teman-teman pemusik yang masih baru, yang baru belajar nge-band dan ingin terkenal, sebenarnya kalian itu terkenal bukan karena pakaian, bukan karena uang, bukan karena wajah kalian ganteng. Tapi contohlah kami, walaupun wajah kami hancur, kita masih bisa jadi artis dan dikenal orang. Walaupun kita pakai pakaian seperti ini, tidak pakai jas dan asesoris mewah, kita tetap disenangi orang," terang Yudi Raflis sambil berkelakar.

"Kita ingin mengubah mind set anak-anak band pendatang baru, Baju yang kami pakai ini sebagian desain sendiri sesuai selera, sebagian lagi beli. Yang murah-murah saja, misalkan kita ke pasar malam, lihat ada yang bagus, kemudian kita beli. Yang sepuluh ribuan pun kalau unik akan kita beli. Kostumnya selalu ganti-ganti, kadang kita pakai kebaya, baju renang, pakai jas, baju tidur, " akhir sang vokalis Hancur Band yang memainkan musik dan menciptakan lagu sesuai hati nurani mereka, bahkan sering juga mengikuti selera dan tren pasar.