Virus Corona
Raffi Ahmad Curhat ke Dokter yang Datang ke Rumah, Sesak Napas Saat Baca Soal Virus Corona, Mengapa?
Raffi Ahmad belum lama in membagikan kabar terbaru di tengah wabah Covid-19 ini. Ia mengaku sesak napas saat membaca kabar virus corona.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raffi Ahmad belum lama in membagikan kabar terbaru di tengah wabah Covid-19 ini. Ia mengaku sesak napas saat membaca kabar virus corona.
Seperti diketahui keluarga dari presenter yang satu ini juga mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Mereka pun mengundang tenaga medis ke rumah untuk cek kesehatan.
Baru-baru ini melalui semua tayangan vlog di kanal YouTube pribadi mereka, terungkap apa yang dirasakan oleh Raffi Ahmad.
Dalam video bertajuk "Drama Rafathar Suntik Tes Kesehatan!! Semua Turun Tangan Semangatin Rafathar!", Raffi bercerita.
Rupanya Raffi Ahmad merasa sakit ditubuh setelah membaca berita soal virus corona.
Bahkan ayah dari satu anak ini juga mengaku dirinya sempat sesak napas setelah membaca.
Baca: Terbentuk Imunitas, Pasien Positif Covid-19 di Jatim Gejalanya Ringan, Semangat Jadi Faktor Sembuh
Baca: Jumlah Pasien Covid 19 yang Sembuh Trennya Meningkat

"Aku tuh baca-baca berita malah jadi sesak. Karena parno kali ya, baca-baca gitu (virus corona)," ujar Raffi pada dokter yang sedang ada di rumahnya.
Mendengar Raffi bercerita seperti itu, sang dokter mengatakan itu suatu hal yang wajar.
Sebab memang ada sebutan khusus untuk kasus seperti itu.
Baca: Pikirkan Anak dan Istri Sedang Hamil,Detri Warmanto Tak Pulang,Jalani Tes Ini Pastikan Sembuh Corona
Baca: Pemerintah Tetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Apa Bedanya dengan Karantina Wilayah?
Melansir thread Twitter dari seorang psikiater di RS Omni Alam Sutera Tangerang, kondisi tersebut masuk dalam kategori reaksi psikosomatis.

Melalui akun Twitter pribadinya @mbahndi, dr. Andri mengatakan bahwa itu suatu hal normal.
"Ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus corona, tiba-tiba kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri, dan merasa sedikit meriang, walau suhu tubuh normal. Itu wajar," tulisnya.
Rupanya reaksi tersebut muncul karena adanya kecemasan yang dipicu oleh pemberitaan terkait virus corona itu.
“Amygdala atau pusat rasa cemas, sekaligus memori kita, jadi terlalu aktif bekerja. Akhirnya kadang dia tidak sanggup mengatasi kerja berat itu,” tambah dr Andri.