Selasa, 30 September 2025

Pernikahan Kaesang dengan Erina Gudono

Beda Prosesi Siraman Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Ketahui Tata Cara dan Maknanya

Meski sama-sama orang Jawa, Kaesang dan Erina akan melakukan prosesi siraman yang berbeda. Sebab, keduanya berasal dari dua wilayah berbeda.

Editor: Willem Jonata
Kolase Tribunnews / Instagram @kaesangp
Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Pura Mangkunegaran. 

Adapun yang pertama kali menyiramkan air adalah bapak pengantin, kemudian ibunya, lalu diikuti oleh orang-orang yang dituakan.

Pihak terakhir yang menyiram biasanya adalah juru rias atau sesepuh yang telah disepakati.

Pada siraman terakhir, kedua calon pengantin akan dikeramasi dengan beberapa piranti atau ubarampe, yaitu landha merang, santen kanil, air asam.

Calon pengantin juga diluluri tubuhnya dengan konyoh, lalu disiram air lagi hingga bersih.

Acara berikutnya adalah doa bersama, kemudian ditutup dengan penyiraman air kendi yang telah disiapkan kepada calon pengantin.

Pelaksanaan Siraman Jam Ditentukan

Masyarakat Jawa mengenal berbagai macam adat istiadat yang masih dilestarikan dan dijalankan hingga saat ini.

Salah satu adat Jawa yang masih bertahan adalah upacara siraman yang biasa dilakukan sebagai bagian dari upacara pernikahan.

Putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep mengikuti gladi bersih untuk acara pernikahannya dengan Erina Gudono  di Pendopo Royal Ambarrukmo, Selasa (06/12/2022). Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani
Putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep mengikuti gladi bersih untuk acara pernikahannya dengan Erina Gudono di Pendopo Royal Ambarrukmo, Selasa (06/12/2022). Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani (TRIBUN JOGJA/TRIBUN JOGJA/CRIS)

Upacara siraman dilaksanakan sebelum prosesi pernikahan atau ijab kabul dilaksanakan. Biasanya siraman dilakukan antara jam 10.00 atau 15.00 WIB.

Dalam upacara siraman, kedua mempelai akan disiram atau diguyur air yang dicampur dengan beraneka ragam bunga.

Siraman dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul dilaksanakan.

Masyarakat Jawa memiliki ketentuan tersendiri, yaitu melaksanakan siraman antara jam 10.00 atau 15.00.

Penentuan jam tersebut bukan sembarangan.

Jam 10.00 dan jam 15.00 dipercaya merupakan waktu saat bidadari turun ke sungai untuk mandi.

Dengan melakukan siraman pada jam-jam yang bersamaan dengan mandinya bidadari itu, pengantin wanita diharapkan bisa menjadi cantik seperti bidadari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved