Suami Dilaporkan, Awal Kisruh Keluarga Mertua Nikita Willy, Dari Pemalsuan Akta hingga Jatah Saham
Indra Priawan suami Nikita Willy dilaporkan sang tante bernama Mintarsih karena dugaan penggelapan saham bisnis keluarga.
Penulis:
Anita K Wardhani
Mintasrih menyebut sudah menyerahkan beberapa bukti dan laporannya sudah diterima Mabes Polri, meski begitu Mintarsih menyebut bahwa Indra Priawan bukan pelaku langsung.
"Jadi semua barang bukti diserahkan," ujar Mintarsih di Mabes Polri, Rabu (2/8/2023).
"Nanti ini akan diproses, karena dia (Indra Priawan) bukan pelaku langsung," tutur Mintarsih.

Mintarsih membahwa bukti bahwa ada akta palsu yang dibuat saudaranya untuk menggelapkan jatah saham miliknya.
"Lalu ada bukti lagi dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Jadi di situ jelas sekali bahwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akta yang menghilangkan semua saham saya itu tidak disahkan," jelas Mintarsih.
"Jadi sebetulnya dari berbagai bukti kalau menurut saya sudah jelas," sambungnya.
Meski menyebut bahwa Indra Priawan bukan pelaku langsung, ia tak yakin bahwa suami dari Nikita Willy itu tak tahu apa-apa.
Jika benar tak tahu apa-apa, Indra Priawan punya kesempatan untuk memberikan penjelasan ketika dipanggil nanti.
"Tapi sebagai seorang anak (Indra Priawan) ya masak nggak tahu apa-apa, yang ikut sebagai pemilik," ucapnya
"Kalaupun tidak, masih ada tahap kedua, dan tahap kedua dia akan dipanggil langsung, suaminya ini (Nikita Willy)," tegas Mintarsih.
Perjalanan Bisnis Keluarga Indra Priawan
Dilansir dari laman resmi Blue Bird Group, Chandra Suharto Djokosoetono mertua Nikita Willy adalah anak dari Mutiara Fatimah Djokosoetono.
Blue Bird Group dikelola ayah Indra Priawan sebagai anak lelaki pertama, dan Purnomo Prawiro (sang adik).
Awal mula bisnis argo itu berdiri pada tahun 1965 dengan nama Chandra Taksi.

Pada 1972, kemudian bisnis itu berkembang dan memulai bisnis transportasi taksi lainnya.
Pada 2014, Blue Bird mengepakkan sayapnya meliputi bisnis lainnya.
Mulai dari bisnis taksi, rental mobil, charter bus hingga resmi Go Publik di Bursa Efek Indonesia.
Demikian hingga kini, Blue Bird Group kian berkembang dan menjadi perusahaan transportasi ternama di Indonesia.
Dalam perkembangan perusahaan Blue Bird Group itulah ada andil Chandra Suharto.
(Tribunnews.com/Bayu Indra Permana/Anita K Wardhani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.