Bryan Domani Sebut Sensor Mandiri Penting untuk Norma dan Budaya Lokal
Sensor adalah kebutuhan yang universal, namun harus disesuaikan dengan norma dan budaya lokal di setiap negara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Bryan Domani mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya gerakan sensor mandiri sebelum menonton film.
Menurutnya, sensor adalah kebutuhan yang universal, namun harus disesuaikan dengan norma dan budaya lokal di setiap negara.
"Itu sangat diperlukan karena bukan hanya sesuatu yang terjadi di Indonesia, ya. Sensor itu terjadi di mana saja di dunia, dan sensor tergantung pada norma dan budaya di daerah itu," kata Bryan Domani ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
"Kayak di Indonesia, apa yang membuat hal itu jadi 13+, 17+, hingga semua umur, itu perlu," lanjutnya.
Bryan juga menyoroti kurangnya literasi masyarakat, khususnya orangtua, mengenai kategori usia pada film.
Ia mencontohkan fenomena anak-anak yang dibawa menonton film superhero dewasa yang sebenarnya tidak sesuai untuk mereka.
"Aku masih sering lihat film superhero biasa, tapi anak kecilnya dibawa, padahal ternyata film itu sama sekali bukan buat anak kecil. Itu sering terjadi dan ada dampaknya. Mungkin nggak langsung, tapi dampak panjangnya pasti akan terlihat," jelasnya.
| Acha Septriasa Sempat Ragu Main di Film 'Air Mata Mualaf' karena Angkat Isu Sensitif |
|
|---|
| Acha Septriasa Dalami Peran Mualaf di Film 'Air Mata Mualaf', Momen Emosional Ucap Syahadat |
|
|---|
| Film Qorin 2 Tayang Perdana Desember 2025, Simak Sinopsis dan Daftar Pemainnya |
|
|---|
| Film Sosok Ketiga: Lintrik Tayang Perdana 6 November 2025, Simak Sinopsis dan Daftar Pemainnya |
|
|---|
| Dodit, Maell, Yewen, Jadi Gunjingan Usai Hari Pertama Penayangan Film 'Maju Serem Mundur Horor' |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.