Penilaian Oka Antara Soal Aktor yang Kebanyakan Improvisasi
Aktor Oka Antara sudah membintangi banyak sinetron dan film. Salah satu film yang dibintanginya "The Raid 2: Berandal".
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Oka Antara tentu sudah tak asing lagi di industri perfilman.
Ia telah membintangi banyak sinetron hingga film, beberapa penghargaan pun pernah diraihnya.
Berpengalaman akting, Oka menilai sebagai aktor seharusnya lebih baik tidak banyak improvisasi.
Sebab jika kebanyakan improvisasi bisa lebih dominan karakter sendiri dibanding peran yang sedang dimainkannya.
Baca juga: Jadi Juri IMAA 2025, Oka Antara Ungkap Serunya Debat dengan Produser dan Sutradara Film
"Aku lebih gampang menilai peran karena udah bertahun-tahun di sini. Jadi tahu, ‘Oh, pemain ini melebihi dari skenario yang dikasih’," kata Oka Antara di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, belum lama ini.
Menurutnya, aktor yang mampu tampil memukau tanpa banyak melakukan improvisasi lebih menarik.
"Semakin pemain tidak improvisasi tapi karakternya tetap menarik, itu malah nilai plus buat gue. Semakin dia improvisasi, semakin dia menjadi dirinya sendiri di film," jelasnya.
Selain itu, Oka juga menyoroti salah satu parameter penilaian yang menurutnya kurang relevan yakni sejauh apa perbedaan karakter yang dimainkan dengan kepribadian asli sang aktor.
Baginya, esensi dari akting yang baik terletak pada kemampuan aktor menghidupkan peran dengan sepenuh hati tanpa keluar dari naskah.
"Yang matters itu adalah bagaimana dia bisa bermain dengan baik, bernyawa, dan setia sama skenario, tapi tetap unggul," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ M Alivio Mubarak Junior)
| Sinopsis Film Malam 3 Yasinan, Dibintangi oleh Wulan Guritno, Baim Wong hingga Hamish Daud |
|
|---|
| Jadi Juri IMAA 2025, Oka Antara Ungkap Serunya Debat dengan Produser dan Sutradara Film |
|
|---|
| Review Film 'Predator Badlands': Masih Hadirkan Pertarungan Brutal, Tapi Dibalut Empati |
|
|---|
| Film Sampai Titik Terakhirmu Tayang Perdana 13 November 2025, Simak Sinopsis dan Daftar Pemainnya |
|
|---|
| Pimpinan Komisi VII DPR Endus Ada Praktik Monopoli dalam Industri Perfilman Bioskop Indonesia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.