Ditunjuk Jadi Dirut PFN Salah Satu BUMN, Ini Rekam Jejak Ifan Seventeen Selaku Fans Prabowo
Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) menuai kritik.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Riefian Fajarsyah atau beken sebagai Ifan Seventeen, ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).
Penunjukan sang penyanyi sekaligus musisi tersebut menuai kritik.
Sebab, Ifan Seventeen dinilai tak memiliki kompetensi memimpin perusahaan yang bergerak di bidang perfilman tersebut.
Oleh karenanya, muncul dugaan bahwa penunjukan Ifan tak lepas karena kedekatannya dengan puncak kekuasaan saat ini.
Baca juga: Didapuk Jadi Dirut PT Produksi Film Negara, IG Ifan Seventeen Tuai Kritikan dari Warganet
Meski gagal melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI, Ifan tetap ada di seputar politik hingga diketahui dekat dengan Partai Gerindra, khususnya Presiden Prabowo Subianto.
Ifan Seventeen pernah berkolaborasi dengan ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah, membuat lagu bertemakan perjuangan. Prabowo jadi model video klip lagu tersebut.
Sementara lagunya juga dirilis bertepatan ulang tahun Prabowo pada 17 Oktober 2024.
Pada unggahannya, Ifan Seventeen juga mengucapkan selamat kepada Prabowo yang terpilih menjadi Presiden Indonesia.
"Sepuluh tahun penantian! Perjuangan dan cinta terhadap bangsa dan Tanah Air yang tak pernah surut, hinaan dan cacian yang selalu dibalas dan pengabdian yang tulus," tulis Ifan Seventeen di keterangan unggahannya seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
Dalam unggahannya, Ifan Seventeen pernah menyebut bahwa Prabowo adalah sosok inspirasinya.
Di unggahan itu ia juga memamerkan foto kehadirannya di acara ulang tahun Prabowo.
Menurut Ifan, Prabowo merupakan sosok yang menginspirasi yang secara tidak langsung mengajarkan rasa cinta Tanah Air.
Ifan Seventeen juga diketahui dekat dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Ia pernah mengunggah foto kebersamaannya dengan Dasco, 12 April 2024.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) Gekrafs.
Gekrafs adalah organisasi nasional yang bergerak dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
Dengan posisinya tersebut, Ifan Seventeen kala itu memberikan tanggapan dan klarifikasi terkait isu merek lokal yang mengeklaim berpartisipasi di Paris Fashion Week 2022.
Kiprahnya di musik
Ifan Seventeen memiliki nama asli Riefian Fajarsyah. Ia lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983.
Ia mulai bermusik saat berada di bangku SMA Negeri 3 Pontianak dan menuai prestasi dengan menjuarai festival vokal terbaik antarpelajar dalam negeri pada 2001.
Namanya dikenal publik saat band Seventeen merilis album Lelaki Hebat pada 2008.
Bersama band tersebut, dia mengeluarkan album lainnya, seperti Dunia Yang Indah (2011), Sang Juara (2013), dan Pantang Mundur (2016).
Usai ketiga personel bandnya meninggal dunia pada 2018, Ifan masih memakai nama Seventeen.
Dia juga terus membantu anak-anak mendiang rekannya dan berbagi royalti.
Namun, diberitakan Kompas TV (19/11/2020), Ifan Seventeen menyampaikan keputusan tidak lagi menjadi vokalis Seventeen. Dia memilih fokus bersolo karier.
"Alhamdulillah setelah melewati beberapa shalat istikharah dan juga dikarenakan ada pihak yang merasa dirugikan dengan dipakainnya nama band Seventeen, aku dengan ini menyatakan untuk melepaskan diri dari vokalis Seventeen sebagai sebuah band," katanya saat itu.
Meski begitu, Ifan tetap membuat film dokumenter perjalanan karier band Seventeen bertajuk Kemarin yang rilis pada 3 Desember 2020.
Dia juga membantah bahwa band Seventeen sudah bubar.
Ifan merilis album bertajuk Masih Harus Di Sini pada November 2022.
Kemudian, dia resmi menjalani debutnya sebagai solois dengan album bertajuk 17 pada 17 Oktober 2023.
Sejarah PFN
Dikutip dari situs pfn.co.id, PFN memiliki sejarah panjang. Bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Sejarah PFN dimulai dengan berdirinya Java Pacific Film (JPF) pada tahun 1934.
Didirikan oleh Albert Balink, JPF berhasil menghasilkan beberapa film, salah satunya adalah film berjudul “Pareh”.
Film tersebut menarik perhatian di Belanda dan diakui sebagai salah satu karya sinematik terbaik Hindia Belanda.
Pada tahun 1936, JPF berubah menjadi Algemeen Nederlandsch Indisch Filmsyndicaat (ANIF)/Sindikat Umum Film Hindia Belanda.
Salah satu film terkenal yang ANIF produksi adalah “Terang Bulan” yang berhasil meraih sukses besar hingga di tingkat internasional di tahun 1937.
Pada tahun 1943, Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang mengambil alih ANIF dan mengubah ANIF menjadi Nippon Eiga Sha/Perusahaan Film Jepang.
Hal ini dilakukan oleh otoritas Jepang untuk memperkuat konten film bertema propaganda selama pendudukan Jepang di Indonesia.
Nippon Eiga Sha memberikan peran yang cukup signifikan kepada Raen Mas Soetarto, seorang pribumi yang menjadi wakil pimpinan Nippon Eiga Sha.
Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PT PFN) didirikan sebagai Berita Film Indonesia (BFI) pada tanggal 6 Oktober 1945 oleh R.M Soetarto.
Pendirian BFI disaksikan oleh Menteri Penerangan, Amir Syarifuddin dan BFI resmi bergabung menjadi lembaga di bawah Kementerian Penerangan. Pada tahun 1950, Kementerian Penerangan mengubah bentuk BFI menjadi Perusahaan Pilem Negara (PPN) lalu berganti menjadi Perusahaan Film Negara (PFN).
Unsur perusahaan PFN dibagi menjadi empat badan yaitu Central Film Laboratory (CFL), Dinas Film Penerangan (DFP), Dinas Film Cerita (DIFTA) dan Kantor Peredaran Film (KPF) pada tahun 1957.
Kementerian Penerangan melalui SK Menteri Penerangan Nomor 55B/MENPEN/1975 memutuskan untuk menjadikan PFN sebagai Pusat Produksi Film Negara (PPFN) pada tanggal 16 Agustus 1975.
Melalui SK tersebut, PPFN bergabung di bawah Direktorat Jenderal Radio Televisi dan Film (RTF) Departemen Penerangan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) .
PPFN resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1988 pada tanggal 7 Mei 1988.
Perubahan ini bermaksud agar PFN dapat menjalankan aktivitas secara mandiri berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan sembari misi perusahaan juga bisa berjalan sesuai dengan tuntutan pembangunan Nasional.
Pada tanggal 12 Oktober 2023, telah dilakukan penandatanganan akta pendirian PT Produksi Film Negara (Persero) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2023 yang terbit pada tanggal 10 Agustus 2023, tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Produksi Film Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang telah ditandangani oleh Presiden Joko Widodo.
Sumber: Warta Kota
Pakar Nilai Amnesti Hasto Tak Buat PDIP Gabung Koalisi: Tetap Jaga Jarak, Bak Teman, tapi Mesra |
![]() |
---|
Profil Jenderal Bryan Fenton, Komandan USSOCOM Beri Medali Kehormatan untuk Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Prabowo Terima Medali Kehormatan Dari Jenderal Komando Operasi Khusus AS di Istana |
![]() |
---|
10 Presiden dan Pemimpin Negara dengan Jumlah Followers IG Terbanyak, Prabowo Subianto Masuk Daftar |
![]() |
---|
Isu Perombakan Kabinet Merah Putih Mencuat PDIP Dapat Jatah Menteri, Ini Kata Mensesneg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.