Rabu, 3 September 2025

Operasi Pendarahan Otak Kiri Titiek Puspa Berjalan Lancar

Pendarahan di otak kiri menjadi masalah serius bagi sang artis mengingat usianya yang tidak muda lagi yaitu 87 tahun.

Tangkapan layar YouTube Intens Investigasi
Titiek Puspa saat ditemui wartawan - 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi senior Titiek Puspa menjalani operasi sebagai upaya mengatasi pendarahan di otak kiri. Prosesnya berjalan lancar.

"Operasi itu berjalan dengan baik dan termasuk sukses," kata Petty Tunjungsari Murdago anak pertama Titiek Puspa dalam jumpa persnya di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

Baca juga: Inul Daratista dan Ari Tulang Mohon Doakan Kesembuhan Titiek Puspa

Pendarahan di otak kiri menjadi masalah serius bagi sang artis mengingat usianya yang tidak muda lagi yaitu 87 tahun.

Padahal Titiek Puspa menurut Petty tidak pernah mengeluh akan kondisi kesehatannya dan terbilang baik.

"Ya pada perjalanannya, ya karena usia 87 tahun, kemudian banyak hal-hal yang kita tidak mengerti kenapa itu terjadi, ya memang karena 87 tahun, akan tetapi kami keluarga memang menjaga agar Ibu Titiek dalam kondisi yang terjaga privasinya dan juga secara medis pun juga terjaga," ungkap Petty.

Adapun kronologi Titiek Puspa dilerikan kerumah sakit usai dang penyanyi tidak sadarkan diri seusai melakukan syuting.

"Ya, memang ada kejadian di tanggal 26 Maret 2025, jam 8 malam, ketika Ibu Titiek Puspa sedang menyelesaikan recording di Lapor Pak Trans 7, terjadi pingsan. Jam 8.30 dan alhamdulillah sudah menyelesaikan tiga episode," kata Petty.

Kejadian tersebut membuat Titiek langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif dan diketahui mengalami pendarahan di otak kiri.

"Saya ucapkan terima kasih kepada tim Trans 7 yang langsung membawa Ibu Titiek Puspa ke Medistra. Dan ternyata setelah diperiksa, ada perdarahan otak di sebelah kiri, kepala kiri," tutur Petty.

Petty memastikan Titiek Puspa masih menjalani perawatan dan belum bisa dijenguk oleh kerabat maupun rekan seprofesinya.

"Karena dari pihak rumah sakit tidak boleh ada yang menjenguk. Artinya itu ada perhitungan-perhitungan medis yang memang membatasi," tandasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan