Minggu, 17 Agustus 2025

Atalarik Syach Masih Tak Percaya Rumah yang Ditempati Sejak 2003 Jadi Sengketa

Atalarik Syach merasa diperlakukan tidak adil dengan situasi yang dialaminya.

Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana
PENGGUSURAN RUMAH ATALARIK - Atalarik Syach meminta haknya berupa beberapa dokumen terkait eksekusi pembongkaran rumahnya yang sudah dilakukan pihak Pengadilan Negeri Cibinong dan PT Sapta. Atalarik Syach ditemui di Pengadilan Negeri Cibinong Kabupaten Bogor, Senin (2/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor senior Atalarik Syach masih belum bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kasus sengketa lahan, tempat rumahnya berdiri.

Karena sengketa tersebut, ia harus kehilangan sebagian dari rumah yang telah ia tempati sejak lebih dari dua dekade lalu.

Atalarik merasa diperlakukan tidak adil dengan situasi yang dialaminya.

Sebab ia sudah lama tinggal di sana dan kasusnya kasusnya mendadak muncul hingga berlarut-larut.

Baca juga: Atalarik Syach Sambangi PN Cibinong, Minta Dokumen Eksekusi Rumah yang Belum Diterimanya

“Iyalah (merasa nggak adil), gimana ya... saya tinggal di sana dari 2003, kepemilikan tanah dari 2000, terus ada gugatan tahun 2015," ujar Atalarik Syach di Pengadilan Negeri Cibinong, Senin (2/6/2025).

"Sampai sekarang belum selesai,” tegasnya.

Dengan nada kecewa, Atalarik mengaku tak habis pikir bagaimana rumah yang telah ia rawat dan tempati bertahun-tahun, tiba-tiba bisa masuk dalam ranah sengketa hukum. 

“Dari kacamata awam saya itu nggak habis pikir rasanya. Kepemilikan yang saya jalani sudah sebaik-baiknya warga negara yang bodoh di republik ini," tutur Atalarik.

"Saya coba contoh dari orang tua sebelumnya,” terusnya.

Lebih lanjut, Atalarik menyebut bahwa sengketa ini membuka matanya dan mungkin bisa menjadi pelajaran besar bagi masyarakat luas. 

“Ternyata di zaman sekarang masih banyak yang harus dipelajari, harus dimengerti soal jual beli tanah, lahan, apalagi kalau udah kaitannya dengan PT," ungkapnya.

"Hikmahnya biar jadi pembelajaran buat semua rakyat Indonesia,” lanjut Atalarik.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan