Kamis, 21 Agustus 2025

Rumahnya Sengketa dan Dibongkar Paksa, Atalarik Syach Ngotot Tak Bersalah, Ganti Rugi Dibayar Adik

Atalarik Syach masih tak bisa menerima sepenuhnya, rumah yang ditinggali bertahun-tahun tersandung sengketa dan dibongkar paksa. Ia merasa tak salah.

Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana
PENGGUSURAN RUMAH ATALARIK - Atalarik Syach meminta haknya berupa beberapa dokumen terkait eksekusi pembongkaran rumahnya yang sudah dilakukan pihak Pengadilan Negeri Cibinong dan PT Sapta. Atalarik Syach ditemui di Pengadilan Negeri Cibinong Kabupaten Bogor, Senin (2/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesinetron Atalarik Syach masih belum bisa menerima sepenuhnya, rumah yang ditinggali bertahun-tahun tersandung sengketa.

Atalarik menegaskan dirinya merasa tidak bersalah atas permasalahan hukum yang membuatnya harus kehilangan sebagian rumahnya itu.

Baca juga: Datangi PN Cibinong, Atalarik Syach Ungkap Bakal Terus Perjuangkan Tanahnya yang Sempat Dieksekusi

Masalah tersebut sempat ramai beberapa waktu lalu, dan rumah Atalarik nyaris dibongkar paksa.

Proses pembongkaran dibatalkan setelah Attila Syach membayar biaya pembebasan lahan sebesar Rp 300 juta sebagai uang muka dari total Rp 850 juta ke PT Sapta.

“Yaa itu semua lagi dijalankan sebaik mungkin. Kemarin tuh bentuk inisiatif adik saya aja,” kata Atalarik Syach di Pengadilan Negeri Cibinong, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Atilla Syach Ungkap Alasan Sikap Kasar Atalarik saat Ceraikan Tsania Marwa, Singgung Banyak Masalah

"Iya, pure uang dia, bukan dari dompet saya," terusnya.

Atalarik menegaskan bahwa sebagai figur publik, ia merasa tidak mungkin dengan mudahnya melakukan penyerobotan lahan milik orang lain. 

“Saya bersikeras kemarin, kan nggak mungkin seorang artis, publik figur, dengan mudahnya ambil lahan orang. Nggak mungkin," tuturnya.

"Saya mau hidup tenang kok saya diobok-obok begini,” lanjut Atalarik..

Atalarik juga menyampaikan empatinya terhadap masyarakat kecil yang mungkin mengalami kasus serupa, namun tak memiliki akses yang sama terhadap pembelaan hukum. 

“Kasian orang awam dan kecil di luar sana. Saya sendiri aja nggak hidup tenang loh di republik ini dengan keadaan ini. Banyak pembelajaran dari kasus ini,” tutupnya.

Sekedar informasi, Atalarik baru saja meminta dokumen penjelasan ke PN Cibinong, soal eksekusi rumahnya yang dilakukan dua pekan lalu.

Sebagian rumah Atalarik sudah dibongkar karena dibangun di atas lahan yang ternyata menjadi sengketa antara pihaknya dan PT Sapta.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan