Putuskan Damai dengan Edward Akbar, Unggahan Kimberly Ryder Singgung Kebebasan Disorot

TRIBUNNEWS.COM - Setelah memutuskan berdamai dengan mantan suaminya, aktor Edward Akbar, unggahan aktris Kimberly Ryder soal kebebasan menuai sorotan.

Tepat pada 29 November 2024 lalu, pernikahan Kimberly Ryder dengan Edward Akbar yang telah dikaruniai dua orang anak akhirnya resmi kandas.

Setelah bercerai, hubungan antara Kimberly Ryder dan Edward Akbar tak serta-merta membaik.

Bahkan Kimberly Ryder sempat melaporkan Edward Akbar atas dugaan penggelapan mobil di Polres Metro Jakarta Selatan.

Setelah melalui proses panjang, Kimberly Ryder sepakat berdamai dengan Edward Akbar dalam kasus dugaan penggelapan mobil pada Jumat (11/7/2025) lalu.

Setelah perdamaian itu terjadi, unggahan Instagram Kimberly Ryder pun tak henti-hentinya mencuri perhatian.

Salah satunya unggahan Instagram Story pada Sabtu (12/7/2025) yang menyinggung soal kebebasan.

Dalam unggahan itu, bintang film Get Married tersebut mengunggah kata-kata bijak soal seorang pria yang menginginkan pasangannya tunduk.

Lewat keterangan unggahannya, Kimberly Ryder pun lantas teringat pesan yang pernah disampaikan ibundanya.

"Seperti yang dijelaskan ibuku, laki-laki tradisional menginginkan perempuan yang tunduk..,

Tapi dia tidak pernah jatuh cinta pada perempuan yang tunduk," tulis Kimberly Ryder dikutip dari Instagram pribadinya.

Baca juga: Kimberly Ryder Harus Membayar Uang Rp100 Juta saat Meminta Balik Mobil yang Kini Ada di Edward Akbar

"Dia tertarik pada perempuan mandiri, 'Dia seperti kolektor burung eksotis' kata Ibuku 'Dia hanya menginginkan perempuan yang bebas karena impiannya adalah memasukkan perempuan itu ke dalam kandang," sambungnya.

Penjelasan Edward Akbar soal Kasus Dugaan Penggelapan Mobil Kimberly

Dalam pemberitaan sebelumnya, Edward Akbar membeberkan soal kasus sengketa mobil bersama Kimberly Ryder.

Di momen itu, Edward Akbar mengatakan dirinya tak sedikit pun memiliki niatan untuk menguasai mobil istrinya.

"Tidak ada unsur penggelapan. Saya tidak ada niatan menguasai kok,"  ujar Edward Akbar.