Kabar Artis
Tolak Tawaran Reuni dengan Kerispatih, Badai Tak Mau Pikirkan Masa Lalu: Saya Punya Langkah ke Depan
Badai eks Kerispatih ungkap alasan dirinya tolak tawaran reuni bersama band Kerispatih, akui punya langkah dan tujuan ke depan.
Penulis:
Ifan RiskyAnugera
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Musisi Doadibadai Hollo alias Badai tegas menolak tawaran untuk reuni bersama band Kerispatih.
Badai dikenal sebagai keybordis sekaligus penggerak band Kerispatih.
Di tahun 2016, Badai memutuskan keluar dari Kerispatih.
Keputusan Badai tersebut yakni ingin fokus pada karier pribadi sebagai solois, produser, dan penulis lagu.
Para penggemar kini banyak yang menginginkan Badai reuni dengan Kerispatih sekaligus bersama sang mantan vokalis, Sammy Simorangkir.
Sammy Simorangkir sendiri keluar dari Kerispatih pada tahun 2010 setelah terjerat kasus narkoba.
Mengenai reuni, Badai rupanya memilih untuk menutup rapat tawaran tersebut.
Badai menolak tawaran tersebut lantaran memiliki alasan tersendiri.
"Saya melihat reuni ini tidak terlalu baik untuk saya," ujar Badai, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (29/7/2025).
Badai mengaku dirinya memiliki langkah dan mimpi ke depan.
Dirinya memilih untuk tak lagi memikirkan masa lalunya, termasuk saat bersama band Kerispatih.
Baca juga: Tak Pernah Tuntut Royalti, Badai Eks Kerispatih Kecewa Namanya Disenggol oleh Sammy Simorangkir
Dalam hal ini Badai ingin terus melangkah ke depan sesuai dengan tujuannya.
"Saya kan punya langkah ke depan juga yang bukan hanya memikirkan masa lalu terus gitu."
"Jadi saya pengin melangkah dengan apa yang menjadi pemikiran saya," katanya.
Musisi 47 tahun itu tersadar selama ini dirinya selalu menyenangkan orang lain.
Sedangkan ia malah lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri.
"Karena saya sadar selama 26 tahun saya berkarier di industri musik, saya itu terlalu banyak menyenangkan orang. Tapi saya tidak pernah membahagiakan diri saya sendiri," bebernya.
Sehingga untuk saat ini, Badai ingin membahagiakan dirinya sendiri terlebih dahulu dengan tak selalu meladeni keinginan orang lain.
"Jadi saya memilih untuk memikirkan diri saya sendiri dulu."
" Sekali-kali saya memberikan reward kepada diri saya untuk tidak selalu meladeni kemauan orang."
"Karena saya tahu netizen-netizen,masyarakat pencinta karya saya, mereka selalu pengin dibuai oleh masa-masa lalu kan, itu menurut saya tidak terlalu baik buat saya," ungkap Badai.
Badai lahir pada 14 Januari 1978.
Ia dikenal sebagai seorang musisi yang dikenal sebagai mantan pemain keyboard dari grup band Kerispatih.
Sekarang, Badai disibukkan dengan project band-nya, Badai Romantic Project.
Badai mengawali karirnya sebagai pencipta lagu sejak 1999.
Baca juga: Ramai Masalah Hak Cipta, Sammy Simorangkir: Pencipta dan Penyanyi Nggak Boleh Putus Hubungan
Badai mulai dikenal publik sejak kiprahnya bersama grup band Kerispatih, band yang telah membesarkan namanya.
Ia pun menjadi pentolan dan motor penggerak band tersebut dan juga Sammy Simorangkir.
Pada awal 2010, ia pun berniat untuk melakukan karier solo dan ia pun juga telah membantu musisi-musisi lainnya di Indonesia.
Pada Juni 2010, ia membentuk project band miliknya yang bernama Brand New Storm yang beranggotakan rekan bandnya sendiri, Arief (gitar), Enwil (vokal), Deva (drum), Eltrino (bass), dan ia sendiri memegang posisi keyboard.
Band tersebut berkonsentrasi pada rock vintage.
Pada 24 Mei 2016, Badai memutuskan mengundurkan diri dari Kerispatih karena ingin bersolo karier.
Kini dia disibukkan dengan Band barunya, Badai Romantic Project dan perusahaan rekaman barunya, Seventy Eight Records.
Perjalanan Band Kerispatih
Kerispatih tak bisa dilepaskan dari deretan band pop Indonesia yang mendominasi era 2000-an.
Band yang terbentuk pada 21 April 2003 ini berhasil mencuri hati pendengar lewat lagu-lagu balada cinta yang menyayat hati, seperti "Kejujuran Hati", "Mengenangmu", dan "Bila Rasaku Ini Rasamu".
Awalnya, Kerispatih digawangi oleh Sammy Simorangkir (vokal), Badai (keyboard), Arief (gitar), Anton (drum), dan Andika (bass).
Mereka memulai perjalanan dengan memainkan jazz dan pop kreatif di kafe-kafe Jakarta, sebelum beralih ke musik pop melayu romantis yang kemudian mengangkat nama mereka ke puncak popularitas.
Puncak kejayaan Kerispatih datang di periode 2005–2008, lewat album-album laris seperti "Kejujuran Hati" (2005) dan "Kenyataan Perasaan" (2007).

Baca juga: Badai Eks Kerispatih Somasi Label Musik, Buntut Nama Pencipta Lagu I Still Love You Dihilangkan
Lagu-lagu karya Badai menjadi identitas khas band ini dengan lirik yang emosional dan melodi yang mudah diingat.
Namun, perjalanan Kerispatih tidak selalu mulus. Pada 2010, vokalis utama Sammy Simorangkir dikeluarkan setelah terjerat kasus narkoba.
Posisi Sammy digantikan oleh Fandy Santoso, finalis Indonesian Idol musim keempat.
Bersama Fandy, Kerispatih merilis beberapa album seperti "Melekat di Jiwa" (2011) dan "Kenangan yang Tersisa" (2013), meski tak lagi mencapai puncak popularitas seperti era sebelumnya.
Cobaan lain datang pada 2016, ketika Badai, sang komposer utama, memutuskan hengkang.
Ia memilih fokus berkarier sebagai penulis lagu dan produser, meninggalkan Kerispatih dengan formasi tersisa.
Meski begitu, band ini tetap bertahan dan terus tampil di berbagai panggung musik.
(Tribunnews.com/Ifan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.