Mata Kuning Bisa Jadi Gejala Tumor: Ini Perbedaan Stadium, Peluang Sembuh, dan Tips Hidup Sehat
Mata kuning bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius, termasuk tumor yang menyerang organ hati atau sistem pencernaan lainnya.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya warna kuning pada mata sering kali dianggap sepele.
Padahal, dalam banyak kasus, mata kuning bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius, termasuk tumor yang menyerang organ hati atau sistem pencernaan lainnya.
Meski terdengar mengkhawatirkan, kabar baiknya adalah peluang untuk sembuh masih terbuka lebar, khususnya jika kondisi ini diketahui sejak dini dan ditangani dengan tepat.
Hal ini diungkapkan oleh Konsultan Sub spesialis bedah digestif Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, Sp.B., Subsp.BD(K) dari RS Sardjito.
Baca juga: Mata Kuning Akibat Batu Empedu Bisa Sembuh Tanpa Operasi? Ini Penjelasan Dokter
“Peluang untuk sembuh total dengan cara yang melakukan penanganan sejak dini saat tumornya belum ganas,” jelasnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Selasa (5/8/2025).
Stadium 1 dan 2, Saat Peluang Sembuh Masih Besar
Dalam dunia medis, tingkat keparahan tumor dibagi menjadi beberapa stadium. Stadium awal yaitu stadium 1 dan 2, menjadi fase emas di mana pengobatan bisa memberikan hasil yang sangat baik.
“Tentu saja kalau tumornya masih stadium awal, kita bilang stadium 1 atau 2, itu masih sangat atau masih besar sekali peluang untuk sembuh dan tidak kambuh ya,” tegasnya.
Pada stadium 1, tumor masih bersifat lokal atau belum menyebar ke jaringan sekitar.
Sedangkan stadium 2 menunjukkan adanya potensi penyebaran, meskipun masih dalam batas organ atau sistem getah bening.
Penanganan pada tahap ini umumnya mencakup operasi, kemoterapi, atau terapi tambahan lainnya, tergantung lokasi dan jenis tumornya.
Namun, saat tumor memasuki stadium lanjut, kondisinya menjadi jauh lebih kompleks.
Tumor bisa menempel ke organ sekitar bahkan menyebar ke organ vital lain seperti paru-paru, hati, dan otak.
Pada titik ini, peluang bertahan hidup mulai menurun, dan pengobatan pun lebih difokuskan pada memperpanjang harapan hidup serta mengurangi gejala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.