Momen Putra Nikita Mirzani Hadir di Sidang, Disambut Tangisan dan Pelukan Hangat Sang Ibu

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

Baca juga: Senyum Nikita Mirzani Saat Dikawal Ketat Polisi Menuju Ruang Sidang PN Jakarta Selatan

Sebelum proses hukum berjalan, ada momen haru yang menyita perhatian saat sang putra, Arkana Mawardi turut hadir di ruang sidang.

Arkana tampak duduk tenang di pojok kanan ruang sidang, tepat di samping kursi kuasa hukum Nikita.

Kehadiran bocah kecil itu menjadi momen yang menghangatkan di tengah suasana sidang yang tegang.

Sebelum sidang dimulai, Nikita terlihat menghampiri putranya. Ia sempat berbicara lalu memeluk dan menggendong Arkana keluar dari ruang sidang.

Baca juga: Dicari Netizen di IG MK, Ini Sosok Hakim yang Tolak Pemutaran Rekaman yang Diajukan Nikita Mirzani

Momen tersebut terlihat dari kamera dalam ruang sidang, suasana emosional yang membuat Nikita Mirzani terlihat menangis saat kembali masuk ke ruang sidang.

Sidang pun dimulai oleh majelis hakim dengan menanyakan kabar terdakwa.

Nikita mengaku tengah tidak dalam kondisi sehat, dirinya mengalami tensi darah rendah dan buah hatinya sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sejujurnya saya agak kurang sehat, Yang Mulia. Karena dua minggu belakangan ini, tensi saya rendah dan kebetulan anak saya yang kecil semalam dirawat di rumah sakit. Tapi saya bisa menjalankan sidang hari ini, Yang Mulia," tutur Nikita. 

Tidak lama kemudian saat sidang dimulai, Majelis hakim melalui pengeras suara meminta agar anak kecil tidak diperbolehkan masuk ke ruangan.

Terlihat dari televisi di luar ruang sidang, Arkana bersama asisten rumah tangga Nikita Mirzani masuk di ruang sidang.

Namun majelis hakim meminta agar sidang dilanjutkan tanpa kehadiran putra Nikita Mirzani untuk menjaga psikologis nya walaupun sang artis keberatan.

"Untuk menjaga psikologis anak dilarang masuk di ruang sidang," tegas Majelis. 

Sidang kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan kesaksian Dokter Detektif alias Doktif atau Samira.