Nestapa DJ Panda: Raga Terpisah, Kasih Tersalur Lewat Selembar Foto Buah Hati

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah gemerlap panggung hiburan, tersimpan sebuah kisah pilu tentang kerinduan seorang ayah.

DJ Faried, yang lebih dikenal dengan nama DJ Panda, kini harus menelan kepahitan karena belum bisa bertemu dan memeluk darah dagingnya sendiri.

Kesedihan mendalam tampak tergambar di wajahnya lantaran belum diberi kesempatan bertemu dengan sang anak.

Alih-alih bisa melihat dan memeluk langsung, ayah muda ini hanya dapat mengobati rindu dengan memandangi wajah buah hatinya melalui unggahan dibagikan Erika di media sosialnya.

Rindu mendera kepada sang cucu juga dirasakan oleh orang tua Dj panda.

"Ya ketawa aja, la gimana,cuma bisanya seneng-seneng aja, pengen deket, ya pengen gendong lah yang namanya bapak ya, apalagi saya kakeknya," ungkap Hendrik Surya, ayah DJ Panda, mengutip dari YouTube insertlive.

Niat hati ingin bertemu dan menyelesaikan konflik secara kekeluargaan, namun dari pihak Erika Carlina belum memberikan ruang untuk hal tersebut.

Demikian karena Erika Carlina telah melaporkan Dj panda ke Kepolisian mengenai kasus pengancaman atas dirinya.

"Intinya kita ke sini tuh mau nyelesain masalah, tapi bukan di ranah publik, kita maunya dari dulu secara kekeluargaan ngapain ribut ribut  tapi kalau beliaunya belum siap menerima atau gimana," jelasnya.

Upaya untuk bertemu secara langsung pun telah ia tempuh dengan sungguh-sungguh.

Beberapa waktu lalu, DJ Panda rela menempuh perjalanan jauh dari kampung halamannya, Kediri ke Jakarta ditemani oleh kedua orang tuanya.

Baca juga: Belum Boleh Ketemu, Ayah DJ Panda Ingin Gendong Anak Erika Carlina: Saya Kakeknya

Namun, harapan besar itu harus pupus di depan mata, lantaran setibanya di rumah sakit sang anak berada, usahanya tidak membuahkan hasil.

Momen yang seharusnya menjadi pertemuan haru antara sang anak dengan ayahnya pun urung terjadi dan menyisakan kesedihan mendalam.

Ayah DJ Panda berharap dari pihaknya diberi kesempatan untuk bertemu dan bersilaturahmi meski nantinya akan terpisah raga dan jarak.

"Harapan kita ya minimal dikasih kesempatan untuk, bertemu," jelas Hendrik Surya.

(mg/Kiki Ratnasari)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas sebelas maret (UNS)