Senin, 25 Agustus 2025

Tompi Sebut Sistem Royalti Musik Sejak Dulu Tak Pernah Beres

Tompi menilai sistem yang dipakai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) untuk mengutip royalti masih jauh dari transparan.

Surya/Habibur Rohman
Penampilan Tompi pada hari pertama Jazz Traffic Festival (JTF) 2024 di Grand City Surabaya, Sabtu (14/9/2024). Pada gelaran Jazz yang mengusung tema Feel the Culture, Create the Memories ini Tompi memulai dengan lagu Burung Kakak Tua dan tampil selama 60 menit yang diantaranya berkolaborasi dengan musisi dan penyanyi lain. SURYA/HABIBUR ROHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi sekaligus musisi Tompi bicara mengenai kisruh royalti musik yang belakangan ramai diperbincangkan. 

Menurutnya, persoalan ini sebenarnya bukan hal baru, melainkan sudah berlangsung sejak lama tanpa ada penyelesaian.

Tompi menyampaikan sindiran keras dengan menyebut bahwa masalah tersebut selalu dibiarkan begitu saja, dan ditutupi dengan narasi semangat untuk memberikan kesejahteraan musisi.

Baca juga: Royalti Lagu Jadi Polemik, Tompi Kritik Kinerja LMK yang Tidak Transparan: Enggak Jelas

“Sebenarnya memang enggak pernah baik dari dulu. Cuma, ya itu, ada semacam pembiaran," kata Tompi di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, belum lama ini.

"Pembiaran yang dibungkus dengan semangat seolah-olah memihak kepada kesejahteraan musisi, pencipta lagu ataupun yang perform. Tapi pada dasarnya, kita ngelihat pembiaran,” tegas Tompi.

Ia menilai sistem yang dipakai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) untuk mengutip royalti masih jauh dari transparan.

Bukan tanpa sebab, selama ini Tompi merasa LMK tak bisa memberikan angka transparan serta bagaimana proses penghitungannya.

“Mereka enggak bisa nunjukin angka yang benar. Dasarnya apa, ngebaginya gimana. Itu yang bikin orang jengah. Akhirnya berdampak kepada publik juga,” katanya.

Tompi menegaskan, permasalahan royalti sejatinya bermuara pada kesejahteraan musisi. 

Meski begitu, Tompi masih melihat harapan setelah adanya rapat musisi dengan DPR beberapa waktu lalu. 

“Alhamdulillah kita lihat DPR sudah bersuara, sudah ada itikad jelas arahnya mau ke mana. Setahu saya sudah dibentuk juga tim perumus," bebernya.

"Gimana zaman sekarang dengan teknologi, harusnya semua proses itu bisa didigitalisasi,” terus Tompi.

Keluar dari WAMI

Musisi Tompi mengonfirmasi bahwa dirinya resmi keluar dari Wahana Musik Indonesia (WAMI). 

Keputusan itu membuat Tompi membebaskan lagunya kini digunakan publik tanpa harus membayar royalti melalui lembaga pengelola.

Bukan tanpa sebab, menurutnya ketika sudah tak lagi ada di WAMI dirinya merasa lembaga itu tak berhak untuk mengutip royalti dari lagu-lagunya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan