Demo di Jakarta
Respons Eko Patrio setelah Rumahnya Dijarah, Ungkap Kerinduan pada Kucingnya
Eko Patrio akhirnya memberikan respons setelah aksi penjarahan di kediamannya. Ungkap kerinduan pada kucing kesayangan.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Komedian sekaligus politikus Eko Patrio akhirnya muncul setelah aksi penjarahan di kediamannya.
Rumah anggota DPR RI Eko Patrio yang terletak di Jalan Karang Asem I, kawasan Kuningan, Jakarta menjadi sasaran penjarahan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Tak hanya barang-barang yang habis diangkut massa, kucing peliharaan suami Viona Rosalina itu juga raib.
Adapun kondisi terkini rumah Eko Patrio yang semula berwarna putih bersih, kini dipenuhi coretan.
Kaca-kaca pecah, sejumlah pot bunga hancur, hingga puing-puing berserakan.
Tampak dari unggahan Instagram Story milik Eko, dirinya belum mengetahui keberadaan kucing kesayangannya.
Politikus berusia 54 tahun itu mengunggah ulang video saat aksi penjarahan terjadi dan berujung kucing miliknya ikut hilang.
Video yang diunggahan akun @bieje_ula.sickline itu terdapat potret kucing milik Eko dan juga Uya Kuya.
Akun tersebut meminta masyarakat yang menemukan kucing mereka untuk dirawat dengan baik.
"Buat siapa pun yang mengambil kucing Uya Kuya, Eko Patrio tolong rawat mereka dengan baik, jangan sakiti mereka jangan sampai mereka jd kucing2 terlantar, mereka ga salah," bunyi caption unggahan akun tersebut, dikutip Selasa (2/9/2025).
"Mereka pasti sedih berpisah dengan pemiliknya," tambahnya.
Baca juga: Tetangga Eko Patrio Trauma Setelah Penjarahan, Kompleks Perumahan Dijaga Ketat
Kemudian, pada Instagram Story selanjutnya, pemilik nama lengkap Eko Hendro Purnomo itu mengunggah video lawas kucingnya.
Kucing yang memiliki perpaduan warna abu-abu, hitam, dan putih itu tengah bersandar di kaca bagian atas rumah Eko.
"Aduh jatuh kamu nanti."
"Aku kangen kamuu River (emoji menangis)," tulis Eko, dikutip dari @ekopatriosuper.
Rumah Eko Patrio Dipasang Garis Polisi Usai Penjarahan
Garis polisi terpasang di kediaman anggota DPR RI sekaligus komedian Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, menyusul aksi penjarahan oleh massa tak dikenal yang terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.
Berdasarkan keterangan dari petugas keamanan kompleks, aparat kepolisian disebut telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
Dua sekuriti yang berjaga di sekitar rumah menyatakan bahwa olah TKP telah dilakukan, meski mereka tidak mengetahui waktu pasti pelaksanaannya karena sedang tidak bertugas.
“Sudah olah TKP semalam. Tapi untuk jam berapanya saya kurang tahu, karena saya sedang libur,” ujar salah satu sekuriti, di lokasi, Senin (1/9/2025).
Kondisi Rumah dan Respons Staf
Pantauan di lokasi menunjukkan dua staf Eko Patrio tengah memeriksa kondisi rumah yang mengalami kerusakan parah dan dipenuhi coretan di beberapa bagian dinding.

Salah satu staf meminta awak media untuk berkoordinasi dengan ketua RT sebelum mengambil gambar atau video, demi menjaga ketertiban lingkungan.
Staf tersebut juga menyampaikan kekhawatiran bahwa rumah Eko bisa kembali menjadi sasaran amukan massa. Ia menyebut adanya potensi pihak-pihak yang datang untuk "mapping" lokasi guna melakukan penyerangan ulang di masa mendatang.
“Khawatirnya, yang datang orang mapping untuk kedua, ketiga kali datang. Kan potensi (penjarahan) ini enggak ada yang tahu. Bukan sekarang kejadiannya. Nanti tiga, empat bulan lagi, gimana,” ujarnya.
Baca juga: Demo di Malioboro Jogja Tuntut Reformasi Total, Mahasiswa di Solo dan Semarang Gelar Aksi Damai
Rumah Eko Patrio merupakan satu dari beberapa kediaman anggota DPR RI yang menjadi sasaran perusakan dan penjarahan oleh massa tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan demonstrasi yang berlangsung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia, menyusul kematian pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, dalam rangkaian unjuk rasa "Bubarkan DPR" di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis saat melintas di tengah kericuhan demonstrasi yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan DPR dan tuntutan buruh.
Peristiwa tersebut memicu gelombang protes lanjutan yang berujung pada aksi massa di berbagai titik, termasuk penyerangan terhadap properti milik pejabat negara.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Eko Patrio terkait insiden tersebut.
Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah potensi gangguan lanjutan.
(Tribunnews.com/Yurika/Ibriza Fasti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.