Kabar Artis
Demi Anak, Denada Rela Banting Setir dari Rapper jadi Pedangdut: Datangkan Rezeki Sebanyak-banyaknya
Penyanyi Denada mengungkap cerita saat dirinya memutuskan banting setir dari rapper menjadi pedangdut.
TRIBUNNEWS.COM - Aktris Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan alias Denada tak henti-hentinya mencuri perhatian publik.
Mengawali karier sebagai penyanyi rap di tahun 1994, kini sayap karier Denada terbuka lebar.
Tak hanya menjadi seorang Rapper, ibu satu anak itu juga mendalami beberapa profesi lain, seperti instruktur zumba hingga menjadi seorang pedangdut.
Kisahnya banting setir dari rapper ke pedangdut pun sempat diungkapkan oleh Denada dalam video bincang-bincang bersama Disjokey (DJ) Dinar Candy.
"Nah, Kakak Denada, terus kenapa sih dari rapper tuh jadi dangdut?" tanya Dinar Candy dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (6/10/2025).
Dikatakan oleh mantan istri Jerry Aurum itu, dirinya merambah ke panggung musik dangdut semata-mata untuk membuka banyak peluang untuk dirinya.
"Sebenarnya mungkin sama ya kayak Dinar, karena kan Dinar juga mungkin mengawali karirnya di dunia entertainment tuh dari profesi ini, terus tiba-tiba jadi merambah menjadi ini, menjadi itu, menjadi itu."
"Cobain aja semua, cobain aja semua gitu. Mengambil peluang yang ada," jawab Denada.
Selain itu, Dena sapaan akrabnya, bertekad untuk mendatangkan banyak rezeki di hidupnya dengan banyaknya bidang profesi yang digelutinya.
"Intinya kalau ditanya ya karena mau cari sebanyak-banyaknya peluang supaya siapa tahu bisa mendatangkan sebanyak-banyaknya rezeki," akunya.
Kendati demikian, wanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1978 itu tetap bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi pilihan hidupnya.
Baca juga: Setelah 7 Tahun Tinggal di Singapura, Aisha Aurum Minta Nasi Padang ke Denada saat Tiba di Indonesia
"Cuma kan kita harus tetap bertanggung jawab terhadap pilihan kita. Jadi kayak misalnya Dinar, Dinar masuk jadi DJ ya tentunya lah Dinar betul-betul mendalami, betul-betul memberikan yang terbaik, betul-betul belajar, betul-betul research dan segama kayak aku juga dulu begitu," tambahnya.
Di momen itu, putri mendiang penyanyi Emilia Contessa tersebut menceritakan proses dirinya menjadi penyanyi dangdut yang ternyata terjadi tidak sengaja.
"Walaupun sebenarnya dulu awalnya nggak sengaja. Awalnya tuh aku cuma jadi rapper. Terus dulu tuh ada satu acara TV Dinar. Ini acara TV acara variety show, mereka tuh bikin setiap episode temanya beda-beda."
"Di satu episode mereka bilang karena waktu itu dangdut lagi booming. Mereka undang penyanyi-penyanyi yang dari non dangdut terus ada aktris, ada aktor. Tapi disuruh nyanyi dangdut, yang nggak bisa disuruh nyanyi dangdut," ungkapnya mengawali cerita.
Tak hanya memiliki kualitas suara yang apik, Denada rupanya juga seorang mantan penari Jaipong.
"Nah aku ini kan awalnya penari Jaipong," aku Denada lagi.
Mendengar hal itu, Dinar Candy sempat takjub dengan pelantun tembang Pitik Gemoy itu yang ternyata multi talenta.
"Wah, pernah Jaipong juga banyak banget keahliannya," sahut Dinar.
"Jadi waktu aku dibilang, 'Denada berani nggak kita tantangin nyanyi dangdut?'. aku bilang, 'Berani'," lanjut Denada.
Ia pun langsung memberikan syarat kepada stasiun TV yang memintanya membawakan lagu dangdut.
"Tapi aku punya syarat. Gua mau nyanyi lagu dangdutnya cuma satu lagu ini aja. Goyang Dombret. Dan yang kedua gua mau ada pemain rampak main gendang."
"Karena aku mau di tengah-tengah aku jaipongan. Nah, jadi tampil aku di acara itu menyanyikan lagu Goyang Dombret. Di tengah-tengah rampaknya, gendangnya masuk aku Jaipongan karena memang aslinya penari Jaipong."
"Jadi begitu Jaipongan produsernya waktu itu tiba-tiba disawer-sawer gitu," ungkapnya.
Siapa sangka aksinya itu pun viral hingga Denada dikenal sebagai penyanyi dangdut.
"Jadi di sawer ini masih belum ada belum ada viral-viral sawer-saweran nih di mana-mana. Itu benar-benar aku disawer lagi live dan itu live-nya disawer terus, aku makin wah joget jaipongan dan segala macam."
"Udah Dinar cuma satu perform itu aja, besokannya aku ke mana-mana turun dari mobil itu dibilang, 'Oh, ini yang kemarin dombret dombret dombret' gitu," paparnya.
Mulai dari itu, Denada pun kebanjiran job sebagai penyanyi dangdut.
"Akhirnya mulailah diminta tampil di acara-acara untuk nyanyiin lagu-lagu dangdut, jadi awalnya dari situ," kata Denada.
Denada Sempat Cari Uang Sambil Temani Putrinya Berobat
Tahun 2018 lalu menajdi tahun yang cukup berat untuk Denada.
Di mana saat itu putri semata wayangnya, Aisha Aurum mulai berobat ke Singapura pada tahun 2018, setelah didiagnosis menderita leukemia di usia 5,5 tahun.
Sejak saat itu, Denada menetap di Singapura untuk mendampingi proses pengobatan dan pemulihan putrinya.
Awalnya Denada masih bisa bekerja di Indonesia, ia rela bolak-balik Jakarta- Singapura demi putrinya.
Namun di tahun 2020 lalu, saat pandemi Covid-19 melanda, Denada pun harus tinggal di Singapura dan tak bisa bolak-balik seperti sebelumnya.
"Pada saat pandemi justru aku berada di Singapura waktu itu nggak bisa kerja, Aisha masih pengobatan masih aktif treatment masih aktif kemoterapi."
"Dolar juga waktu itu sudah mulai naik, perbatasan negara ditutup berarti aku nggak bisa keluar dari Singapura, jadi otomatis aku enggak bisa bekerja sebagai seorang penyanyi ya, sebagai seorang penyanyi TV host, TV persona, aktris nggak bisa, karena posisinya aku nggak bisa keluar dari Singapura," kata Denada dikutip dari YouTube Reyben Entertainment.
Tak pelak kondisi itu pun membuat Dena berpikir bagaimana caranya mendapatkan pemasukan saat ia menetap di Negeri Singa itu.
Aku nggak ada pemasukan, jadi waktu itu yang kepikir sama aku cuma gimana caranya aku bisa dapat nafkah, aku bisa dapat sumber nafkah lain nih di masa pandemi ini."
"Karena udah hampir nggak ada pekerjaan yang bisa jalankan pada saat itu kecuali kalau misalnya kerjanya di bidang medis gitu," sambungnya.
Alhasil tercetus ide menjadi seorang instruktur olahraga zumba.
"Waktu itu langsung aja aku kepikiran oke aku mau melakukan pekerjaan, mencoba pekerjaan di bidang yang kebetulan aku juga emang happy banget dan suka banget yaitu olahraga."
"Dan olahraga yang aku paling favorit dari dulu emang zumba, karena ya teman-teman lihat sendiri ya olahraganya kan musik, kita joget kita happy-happy, gitu dan ada unsur entertaining-nya juga."
"Jadi aku merasa ini kayak udah jiwa aku di sini, akhirnya aku ambil trainingnya sertifikasinya aku dapat sertifikasinya itu kalau nggak salah di hari Rabu hari Minggunya aku langsung ngajar buka kelas online saking aku kepengin cepat-cepatnya menghasilkan uang dari situ," urainya.
Dari pekerjaannya itu Dena pun mengungkap honor pertama yang didapatkan saat menjadi instruktur zumba.
"Rp 35 ribu something se-member, satu member karena kelasnya kelas online ya. Dan waktu itu kelas pertama aku adalah kelasnya coach aku yang merupakan partner aku juga," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Gabriella)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.