Sinopsis Film Good Boy, Kisah Horor dari Mata Anjing Peliharaan yang Setia
Keputusan sang sutradara Leonberg untuk sepenuhnya menempatkan penonton dalam sudut pandang seekor anjing adalah kecemerlangan sinematik.
TRIBUNNEWS.COM - Good Boy, besutan sutradara Ben Leonberg, merupakan film horor dengan sudut pandang berbeda.
Bukan sekadar film horor rumah berhantu biasa, film ini menawarkan pergeseran radikal yang mengharukan sekaligus mencekam.
Bayangkan, pusat ketakutan berada pada anjing peliharaan, yang kemudian menjadikannya pahlawan emosional dalam menghadapi teror gaib.
Kisahnya berfokus pada Indy, seekor Nova Scotia Duck Tolling Retriever yang menemani pemiliknya, Todd (Shane Jensen), pindah ke rumah keluarga terpencil di hutan New Jersey.
Todd berharap kedamaian pedesaan dapat meringankan penyakit paru-parunya. Namun, ketenangan itu tak pernah datang. Indy, dengan kepekaan alaminya, segera menangkap adanya bayangan gelap, suara misterius, dan kehadiran tak terlihat yang mengancam—ancaman yang tak bisa dilihat manusia.
Keputusan Leonberg untuk sepenuhnya menempatkan penonton dalam sudut pandang seekor anjing adalah kecemerlangan sinematik.
Kamera seringkali berada sejajar dengan mata Indy, memaksa penonton untuk merasakan ketegangan dan kebingungan murni yang ia alami.
Tak ada trik monolog atau narasi vokal; ekspresi, tatapan mata, dan gerakan tubuh Indy menjadi bahasa horor yang universal.
Kita menyaksikan horor bukan dari teriakan manusia, melainkan dari kedalaman naluri murni seekor hewan yang berusaha memahami dan melindungi.
Good Boy menghindari jumpscare murahan. Ketakutan dirajut secara perlahan melalui pengamatan mendalam Indy terhadap sudut-sudut kosong, langkah kaki pelan mengikuti suara aneh, hingga pertemuannya yang menyentuh dengan “jejak” arwah anjing masa lalu.
Upaya Anjing dan Pemiliknya bertahan hidup
Inti dari film ini adalah ikatan tulus antara Indy dan Todd. Seiring kondisi Todd yang memburuk karena pengaruh kekuatan gaib yang mencengkeram rumah, narasi berkembang menjadi kisah survival yang emosional.
Indy tidak hanya ketakutan; ia berjuang mati-matian untuk melindungi pemiliknya dari entitas yang tak kasat mata. Ini adalah cinta tanpa syarat yang diuji oleh teror supernatural.
Penampilan Shane Jensen sebagai Todd patut diacungi jempol. Ia mampu menggambarkan transformasi karakter yang perlahan dipengaruhi kejahatan tanpa menjadi karikatural.
Ditambah dengan sinematografi gelap, pencahayaan natural yang suram, dan suara ambient mencekam, rumah itu terasa hidup—atau lebih tepatnya, berpenghuni—dan menjadi latar sempurna bagi perjuangan Indy.
Sinopsis Film Solata, Dibintangi Rendy Kjaernett, Tayang 6 November 2025 |
![]() |
---|
Aksi Ajil Ditto Sebagai Prajurit Akan Hadir di Time Square New York |
![]() |
---|
Sutradarai Film Adaptasi 'Children of Heaven', Hanung Bramantyo Lega Bisa Ajak Anak Nonton Filmnya |
![]() |
---|
Hanung Bramantyo Deg-degan Ketika Akan Sutradarai Film Adaptasi Children of Heaven |
![]() |
---|
Film 'Menuju Pelaminan' Bukti Eksistensi PFN di Industri Perfilman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.