Momen Taqy Malik Menangis saat Masjid Malikal Mulky Dirobohkan, Malah Panen Hujatan

Ringkasan Berita:

• Taqy Malik terlibat kasus sengketa tanah di Bogor karena hanya mampu membayar Rp2,2 miliar dari Rp9 miliar total 8 kavling sejak 2022.
• Kasus selesai di 2025,  Taqy dinyatakan wanprestasi dan berakhir mengembalikan lahan yang belum lunas pada pemilik termasuk lahan Masjid Malikal Mulky.
• Taqy Malik tampak menangis saat masjid dirobohkan, padahal di persidangan ia memilih mempertahankan rumah pribadinya.
• Aksi menangisnya panen hujatan, Taqy akhirnya mengungkap alasan pilih rumah daripada masjid.

TRIBUNNEWS.COM - Pendakwah sekaligus influencer agama Taqy Malik terlihat menangis tersedu-sedu saat Masjid Malikal Mulky yang berada di Jalan Villa Randu II, Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor dirobohkan, Minggu (12/10/2025).

Masjid Malikal Mulky menjadi salah satu aset yang diperdebatkan di tengah kasus sengketa tanah yang menjerat Taqy Malik.

Masjid yang dibangun dari donasi umat tersebut berdiri di dua dari delapan kavling tanah yang belum dilunasi Taqy sejak 2022 lalu.

Dalam polemik ini, pihak pemilik tanah sebelumnya sempat meminta Taqy mempertahankan masjid tersebut.

Namun, suami Sherel Thalib itu justru memilih mempertahankan rumah pribadinya yang berdiri di samping masjid.

Belakangan, rumah itu diketahui juga dibeli dari uang donasi umat.

Akhirnya, Taqy memilih menjual rumah tersebut dan mengaku akan menyalurkan hasil penjualan rumah kepada masjid lain dan pesantren.

Kendati lebih memilih rumahnya, Taqy terekam menangis tatkala proses penurunan plang masjid Malikal Mulky, seperti yang diunggah di akun Instagram resmi @masjidmalikalmulky.

Pria 28 tahun tersebut nampak dikelilingi sejumlah ibu-ibu yang juga menangis histeris.

Pemuda yang menjuluki dirinya Juragan Saffron itu beberapa kali terlihat mengusap air matanya.

Wajahnya memerah seiring tangisannya.

Baca juga: Taqy Malik Pastikan Jual Rumah Pribadi yang Dibeli Pakai Uang Donasi Umat, Minta Diberi Waktu Pindah

Wanita-wanita itu nampak berdiri di hadapannya sembari berpelukan.

Sejumlah anak-anak juga mendatangi dan memeluk Taqy di saat yang sama.

Seorang ibu dengan hijab merah terdengar berbicara pada Taqy sambil menangis.

Ia mengungkap kesedihannya atas apa yang dialami Taqy.