Jumat, 7 November 2025

Kabar Artis

Pandji Pragiwaksono Akui Siap Jalani Proses Hukum Negara dan Adat, Buntut Lelucon Pemakaman Toraja

Komika, Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam.

Tribunnews/Herudin
PANDJI DIKECAM - Komika Pandji Pragiwaksono saat wawancara secara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Senin (10/8/2020). Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam. 
Ringkasan Berita:
  • Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam.
  • Candaan dulu dilontarkan menyinggung tentang adat pemakaman masyarakat Toraja
  • Hal itu berbuntut panjang hingga masyarakat Toraja memberi kecaman hingga laporan kepolisian

TRIBUNNEWS.COM - Komika, Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam.

Masyarakat Toraja tersulut amarah saat mendengar adat pemakaman Toraja, yakni Rambu Solo dijadikan bahan candaan Pandji.

Pandji membawakan candaan tersebut dalam acara Mesakke Bangsaku pada tahun 2013.

Pelawak tunggal sekaligus penulis tersebut menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena biaya pesta adat pemakaman yang mahal.

Lalu Pandji plesetkan hal itu dengan beranggapan jenazah belum dimakamkan dibiarkan dan disimpan di ruang tamu atau depan tv.

Video lawas tersebut viral kembali dan membuat masyarakat Toraja memberikan kecaman pada sang komedian.

Pemuda Toraja Indonesia (PTI) menyampaikan kecaman tersebut secara resmi pada Minggu (2/11/2025) di Jakarta.

PTI menyebut isi materi komedian Pandji bukan hanya melanggar norma sosial dan agama, namun juga berpotensi melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.

Kecaman tersebut kini ditanggapi oleh Pandji melalui Instagram @pandji.pragiwaksono pada Selasa (4/11/2025).

"Kepada Yang Terhormat, Masyarakat Toraja," tulis Pandji dalam video background hitam.

Baca juga: Kritikan Pandji Pragiwaksono Pada Komposisi Pejabat BGN: Minim Ahli Gizi

Pandji mengaku sudah berdialog dengan Rukka Sombolinggi terkait masalahnya dengan masyarakat Toraja.

Pria kelahiran Singapura tersebut meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja.

"Selamat pagi, Indonesia.
Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati.

Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya.

Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya. Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," tulis @pandji.pragiwaksono.

Ia pun menyatakan siap menjalani dua proses hukum yang sudah berjalan.

Baik proses hukum negara maupun proses hukum adat.

Pandji juga bersedia bertemu dengan perwakilan 32 wilayah adat Toraja untuk membahas masalah ini.

"Saat ini ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara, karena adanya laporan ke kepolisian, dan proses hukum adat. Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja.

Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja. Saya akan berusaha mengambil langkah itu. Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku," lanutnya.

Setelah melalui proses masalah ini, Pandji mengaku memetik banyak pelajaran berharga.

Ia mengimbau para komika untuk berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya atau bahan candaan di atas panggung.

Terlebih hal ini menyangkut tentang SARA.

"Saya akan belajar dari kejadian ini, dan menjadikannya momen untuk menjadi pelawak yang lebih baik, lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli.

Saya juga berharap kejadian ini tidak membuat para komika berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya mereka. Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat. Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini.

Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan.

Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini dengan cara yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih menghormati.

Terima kasih," tungkasnya.

Seruan Pemuda Toraja

Pemuda Toraja Indonesia (PTI) menyampaikan kecaman keras terhadap komedian Pandji Pragiwaksono atas materi komedinya yang dinilai merendahkan dan menyinggung adat, budaya, serta kepercayaan masyarakat Toraja.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (2/11/2025), PTI menyebut isi materi komedi Pandji bukan hanya melanggar norma sosial dan agama, tetapi juga berpotensi melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.

“Pernyataan tersebut bukan hanya mencederai kehormatan masyarakat adat Toraja, tetapi juga menunjukkan ketidakpekaan terhadap nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan hukum yang hidup dalam masyarakat Toraja,” ujar ketua umum PTI, Ayub Manuel Pongrekun kepada Tribun Toraja, Senin (3/11/2025).

PTI menilai tindakan Pandji sebagai bentuk pelanggaran terhadap tatanan adat Toraja dan ajaran kepercayaan Aluk Todolo, yang menjadi warisan spiritual dan budaya masyarakat Toraja.

Mereka menilai materi komedi tersebut telah menyinggung simbol-simbol sakral dan merusak citra budaya Toraja di mata publik.

“Pernyataan semacam ini tidak hanya merugikan masyarakat adat secara moral dan sosial, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap citra budaya dan pariwisata Toraja yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa,” lanjut Ayub.

Melalui pernyataan sikap itu, PTI menyerukan lima hal penting:

  1.  Menjaga kedamaian dan kehormatan adat Toraja, dengan tetap bersikap bijak dan tidak terprovokasi oleh pernyataan yang menyinggung masyarakat adat.
  2. Mendesak Pandji Pragiwaksono untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Toraja melalui media nasional maupun digital.
  3.  Meminta aparat penegak hukum menindaklanjuti dugaan pelanggaran atas pernyataan tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  4. Mengimbau figur publik, seniman, dan kreator konten agar lebih berhati-hati dan menghormati keberagaman adat, budaya, serta kepercayaan masyarakat Indonesia.
  5. Mengajak pemuda dan masyarakat Toraja di seluruh Indonesia dan diaspora untuk bersatu menjaga martabat budaya, nilai spiritual, dan warisan leluhur sebagai bagian dari jati diri bangsa.

Selain itu, pihak PTI juga mengaku akan melayangkan somasi ke Pandji Pragiwaksono terkait hal tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Toraja dengan judul Pemuda Toraja Indonesia Kecam Pandji Pragiwaksono karena Diduga Lecehkan Adat dan Budaya Toraja

(Tribunnews.com/ Siti N) (TribunToraja.com/ Lilianti Ariyani Saalino/)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved