Sabtu, 15 November 2025

Giring Ganesha Yakin Pencipta Lagu Macam Eros hingga Sal Priadi Tak Bisa Disingkirkan AI

Giring memastikan kualitas karya musisi Indonesia belum bisa tergantikan oleh AI. Ada rasa yang tidak dimiliki AI dalam mencipta sebuah karya.

Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah
PERKEMBANGAN AI - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud), Giring Ganesha ketika ditemui di acara AIDEA Weeks 2025 yang digelar di Galeri Nasional, Jumat (14/11/2025). Giring menegaskan AI tidak akan menggantikan peran seniman. (Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, meyakini perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak  akan bisa menyingkirkan kiprah pencipta lagu.

Hal itu disampaikan Giring Ganesha saat hadir di acara AIDEA Weeks 2025 yang digelar di Galeri Nasional, Jumat (14/11/2025).

Giring Ganesha mengatakan AI memang terus berkembang, bahkan sudah mulai mampu menciptakan lagu. 

Ia bahkan memastikan kualitas karya musisi Indonesia masih belum bisa tergantikan oleh AI. Menurut dia, ada rasa yang tidak dimiliki oleh AI dalam menciptakan sebuah karya.

“Artis-artis AI belum bisa menggantikan lagu-lagu dari Eros Chandra, Sal Priadi, atau Baskara. AI itu belum ada rasanya,” kata Giring.

Di sisi lain, AI harus menjadi alat bantu, bukan kompetitor bagi para seniman. 

Baca juga: Kaesang Sebut Giring Ganesha Tak Masuk Pengurus PSI Karena Alasan Pribadi

“Kita menjaga agar jangan sampai AI menggantikan peran mereka. Justru AI harus membantu seniman dan budayawan dalam berkarya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Giring juga mengajak para pengembang dan pegiat AI untuk ikut membantu upaya pelestarian budaya.

“AI maju tak masalah, selama tidak merugikan. Tugasnya melayani kebutuhan manusia, bukan menggantikan,” kata Giring.

Giring turut mengapresiasi penyelenggaraan AIDEA Weeks yang mempertemukan seniman, kreator, dan komunitas AI dalam satu ruang yang sama. 

Ia berharap kolaborasi semacam ini menjadi momentum agar teknologi berjalan seiring dengan pemajuan kebudayaan.

"Dengan adanya AIDEA weeks ini saya kan juga jadi mendengar begitu bahwa karena kebutuhan kami dari Kementerian Kebudayaan sesuai dengan undang-undang adalah dalam usaha pelestarian dan pengembangan dan pemanfaatan," beber Giring.

"Makanya tadi saya banyak challenge juga teman-teman narasumber bantulah kita dalam usaha pelestarian itu nomor satu yang paling penting," lanjutnya

AIdea Weeks (AiW) adalah rangkaian acara diskusi publik yang mengupas dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap industri kreatif, bisnis, dan kehidupan sehari-hari di Indonesia. 

Tidak seperti pameran teknologi pada umumnya, AiW menghadirkan ruang dialog yang santai namun substansial, mempertemukan praktisi AI, pelaku industri kreatif, pebisnis, akademisi, serta publik umum dalam percakapan yang inspiratif dan mudah dicerna.

Acara ini akan menghadirkan total sembilan sesi diskusi dalam bentuk Live Podcast yang terbagi dalam tiga topik yaitu Embracing AI in Career &Productivity, Embracing AI in Art & Culture dan Embracing AI in Business & Industry.

(Tribunnews.com/ Fauzi Alamsyah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved