Selasa, 9 September 2025

KPAI Buka Suara Terkait Keputusan PB Djarum: Tidak Terbersit Niat Hentikan Audisi

KPAI buka suara terkait keputusan PB Djarum: Tidak terbersit niat untuk hentikan audisi.

Editor: Gigih
DOK. PB Djarum
Liliyana Natsir saat memberikan tanda tangan pada peserta Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum di Purwokerto. 

KPAI buka suara terkait keputusan PB Djarum: Tidak terbersit niat untuk hentikan audisi.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) buka suara terkait keputusan PB Djarum menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis mulai 2020 mendatang.

Ketua KPAI, Susanto, menegaskan pihaknya tidak memiliki niat untuk menghentikan audisi PB Djarum.

Susanto mengatakan KPAI justru mendukung adanya audisi dan pengembangan bakat serta minat dibidang bulu tangkis.

Ketua KPAI Susanto di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Ketua KPAI Susanto di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

"Perlu kami sampaikan bahwa KPAI tidak terbesit niat untuk menghentikan audisi," ujar Susanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Baca: Polemik Audisi PB Djarum Dihentikan, Para Atlet hingga Menpora Buka Suara, KPAI Beri Tanggapan

Baca: Legenda Bulutangkis Buka Suara Soal Audisi PB Djarum yang Dihentikan Tahun Depan, Apa Kata Mereka?

Meski begitu, Susanto menjelaskan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012, dalam penyelenggaraan audisi tidak boleh menggunakan nama merek, logo, dan gambar produk tembakau.

"Kami mendukung agar prestasi anak terus bertumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan."

"Jadi, peraturan KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak," tandas dia.

Tak hanya KPAI, pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, juga memberikan tanggapannya terkait keputusan PB Djarum.

Kak Seto menilai PB Djarum bersikap seperti anak kecil sedang ngambek.

"Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," kata Seto Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/9/2019) malam.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Menurut Kak Seto, langkah yang dilakukan KPAI sudah benar, hanya menujuk peraturan soal larangan eksploitasi anak melalui iklan merek Djarum yang identik dengan rokok.

Bukan melarang audisi umum beasiswa bulu tangkis yang digelar PB Djarum.

Lebih lanjut, Kak Seto menerangkan yang sebenarnya menjadi masalah adalah brand image.

Ia mengatakan meskipun anak-anak yang lolos audisi dilarang merokok, tetap terbangun citra buruk.

Baca: Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya

Baca: Prihatin Atas Polemik Audisi Bulutangkis yang Diselenggarakan PB Djarum

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan