Jumat, 5 September 2025

MotoGP

Marc Marquez Memang Jago Tapi Bisa Dikalahkan, Jorge Lorenzo Ungkap Titik Lemahnya

Lorenzo mengatakan Marquez tidak kebal dari kekalahan meski tetap menjadi pembalap favorit pada musim 2020.

Twitter/MarcMarquez93
Marc Marquez terlempar dari motornya di sesi FP1 MotoGP Thailand 2019 (4/10). 

Terdapat perbedaan mencolok antara Valentino Rossi dan Marc Marquez perihal cara mereka menjalani karier di MotoGP.

Marc Marquez dan Valentino Rossi kerap menjadi buah bibir akibat rivalitas mereka di MotoGP.

Perolehan gelar juara menjadi alasan kenapa Marc Marquez dan Valentino Rossi sering dibanding-bandingkan.

Marc Marquez mengoleksi 8 titel juara dunia, sedangkan Valentino Rossi mengumpulkan 9 gelar ketika menjadi penguasa MotoGP pada era 2000-an.

Baca: Sekarang Jarang Menang Balapan, Valentino Rossi Mengaku Justru Lebih Puas

Selain gelar juara, perbedaan cara mengarungi karier di MotoGP menjadi alasan Marquez dan Rossi menjadi bahan omongan.

Perbedaan mencolok tersebut adalah Rossi lebih mudah 'baper' (bawa perasaan, red) daripada Marquez.

Hal ini terlihat ketika Rossi memutuskan pindah dari Honda ke Yamaha pada 2004.

Pada waktu itu, pembalap berjuluk The Doctor sudah mencetak tiga gelar juara dari kelas utama (2 MotoGP dan 1 500cc).

Keputusan Rossi pindah ke Yamaha dikarenakan anggapan pihak yang meremehkan kemampuannya.

Sebelum Rossi datang, Honda sudah menjadi penguasa berkat dominasi Mick Doohan dan tambahan satu gelar dari Alex Criville.

Performa tinggi motor Honda serta status sebagai pembalap utama membuat Rossi dianggap sukses karena faktor motor belaka.

Pandangan itu menjadi salah satu penyebab Rossi memilih hengkang ke Yamaha (saat itu pabrikan medioker) pada 2004 untuk membuktikan kekuatannya.

Usaha Rossi berhasil. Setelah mencetak kemenangan pada balapan pembuka, Rossi menutup musim dengan menjadi kampiun.

"Pada tahun itu banyak yang mengatakan saya juara berkat Honda," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.

"Itu adalah kepuasan, saya membuat keputusan gila. Itu seolah-olah Lewis Hamilton meninggalkan Mercedes untuk bergabung dengan McLaren."

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan