Bulu Tangkis
All England 2023: Ambisi sang Juara Bertahan Matsuyama/Shida Incar Back to Back, Cedera Bukan Alasan
Pasangan ganda putri Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang turun sebagai juara bertahan bertekad untuk incar back-to-back juara.
TRIBUNNEWS.COM - Nami Matsuyama/Chiharu Shida bakal turun di All England 2023 dengan status juara bertahan.
Status tersebut yang membuat pasangan ganda putri asal Jepang memiliki tekad untuk kembali merengkuh gelar juara saat mentas di Birmingham Arena.
Ambisi mereka cukup besar hingga mengusung misi yaitu kembali mengincar gelar juara di All England 2023, sehingga harapannya bisa torehkan back-to-back juara.
Namun Matsuyama/Shida kompak menerangkan misi tersebut cukup sulit mengingat kondisi keduanya kurang fit 100 persen.
Baca juga: All England 2023 Jadi Turnamen Krusial Jelang Kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Matsuyama/Shida menerangkan soal kondisi mereka tidak sedang yang baik-baik saja.
Duet dari Negeri Sakura ini mengaku masih dibekap cedera yang membuat kondisi mereka kurang fit 100 persen.
"Setelah turnamen (S/J League) TOP4, kaki saya sedikit cedera," buka Shida dilasir badspi.jp.
"Saya berlatih sekitar seminggu sambil mengatasi rasa sakit. Saya bisa melakukan (menu) lengkap saat latihan, dan saya berlatih dengan 100 persen dari apa yang bisa saya lakukan sekarang."
"Tujuannya saya ingin bersiap sehingga saya tidak akan menyesal dalam pertandingan. Saya akan memiliki perasaan dan tubuh yang fit."
Dara cantik asal Jepang itu menerangkan bahwa cedera yang ia alami ini buntut dari kelelahan.
Artinya dia menyimpukkan bahwa cedera ini tidak begitu serius.
"Menurutku rasa sakit itu keluar sebagai akibat dari kelelahan."
"Tapi itu bukan cedera yang besar, jadi menurutku tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Sementara itu tandem Shinda, Matsuyama menerangkan masih mengalami cedera pada betisnya.
Imbasnya dia masih dalam perawatan ketika datang ke kamp tim nasional badminton Jepang.
"Saya masih kesakitan (dari tendon Achilles kiri saya), jadi saya pergi ke kamp pelatihan setelah menerima perawatan," ujar Matsuyama.
"Ada beberapa hal yang tidak bisa saya lakukan di awal, tetapi menjelang akhir, saya bisa berlatih dalam kondisi yang baik, jadi saya rasa saya bisa mengikuti turnamen dengan kondisi yang baik," katanya menambahkan.
Bicara soal targetnya yang ingin kembali naik podium juara, Matsuyama/Shida menceritakan bagaimana sulitnya meraih juara edisi tahun lalu.
Keduanya kompak menerangkan bahwa edisi tahun 2022 lalu seluruh laga cukup sulit.
Namun pada akhirnya mereka bisa merengkuh kemenangan hingga keluar sebagai juara.
Dari kiprah menawan edisi sebelumnya itu mereka termotivasi untuk bisa menyabet gelar juara lagi.
"Terakhir saat kami tampil itu bukan turnamen yang mudah. Seluruh pertandingan (All England 2022) cukup sulit," kata Shida.
"Tapi saya pikir kita bisa memberikan performa 100 persen dan meraih kemenangan."
"Saya mengincar kemenangan kedua berturut-turut, tapi saya pikir ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit."
"Ini (All England) adalah turnamen badminton tertua, jadi saya ingin menang lagi," kata Matsuyama menimpali.
"Saya telah bekerja keras di kamp pelatihan untuk sampai ke sana (podium juara), jadi saya harap saya dapat menampilkan performa yang baik," tukasnya.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.