Kamis, 7 Agustus 2025

Voli

Kelemahan Hyundai Hillstate Untungkan Red Sparks di Play-off Liga Voli Korea, Megawati Dapat Berkah

Hyundai Hillstate dilanda situasi pelik mengenai posisi setter jelang play-off lawan Red Sparks, Megawati cs ketiban untung.

Editor: Dwi Setiawan
KOVO
SELEBRASI RED SPARKS - Megawati Hangestri dan rekan setimnya di Red Sparks selebrasi dalam laga GS Caltex vs Red Sparks di Jangchung Arena pada 26 Februari 2025. Hyundai Hillstate dilanda situasi pelik mengenai posisi setter jelang play-off lawan Red Sparks, Megawati cs ketiban untung. (Foto: KOVO) 

TRIBUNNEWS.COM - Kelemahan Hyundai Hillstate diungkit jelang play-off Liga Voli Korea Putri 2024/2025.

Ya, Hyundai Hillstate akan berhadapan dengan Red Sparks selaku tim Megawati Hangestri di babak play-off yang menggunakan format best of three.

Sang pemenang dari babak play-off berhak lolos ke final melawan Pink Spiders.

Jelang play-off, Hyundai Hillstate dilanda situasi pelik mengenai posisi setter.

Kerja sama antara Laetitia Moma Bassoko dengan umpan Kim Da-in dirasa masih kurang.

Hal itu bahkan diakui langsung oleh pelatih Hyundai Hillstate, Kang Sung-hyung.

Dikutip dari Segye, Kang menginginkan skema serangan cepat dengan posisi spike pendek.

Namun, umpan dari Kim yang sesuai dengan instruksi Kang nyatanya belum membuat Moma nyaman.

Baca juga: Jadwal Megawati di Play-off Liga Voli Korea: Red Sparks Kejar Tayang Singkirkan Hyundai Hillstate

LAETITIA MOMA BASSOKO - Foto yang didistribusikan oleh KOVO melalui laman resmi menampilkan pemain asing Hyundai Hillstate, Laetitia Moma Bassoko, saat beraksi melawan AI Peppers di Suwon Gymnasium, 25 Februari 2025.
LAETITIA MOMA BASSOKO - Foto yang didistribusikan oleh KOVO melalui laman resmi menampilkan pemain asing Hyundai Hillstate, Laetitia Moma Bassoko, saat beraksi melawan AI Peppers di Suwon Gymnasium, 25 Februari 2025. Hyundai Hillstate dilanda situasi pelik mengenai posisi setter jelang play-off lawan Red Sparks, Megawati cs ketiban untung. (KOVO)

"Kesepakatan awalnya adalah melakukan lemparan rendah dan cepat, tetapi tampaknya belum cocok," kata Kang.

"Moma ingin membuat lompatannya lebih tinggi meskipun lemparannya agak lambat, sedangkan kami ingin melakukan lemparan rendah dan cepat," tambahnya.

Hal itu disadari oleh Kim, ia pun berusaha untuk terus berdiskusi dengan Moma.

"Saya pikir saya harus berbicara dengan Moma."

"Sulit untuk secara sempurna mencocokkan posisi puncak serangan antara penyerang dan setter. Saya pikir saya salah karena saya berusaha terlalu keras untuk menemukan puncaknya," kata Kim Da-in. 

Kurangnya chemistry antara Kim dan Moma terlihat dari statistik tingkat keberhasilan serangan.

Moma masih kalah dari Megawati Hangestri atau bahkan Kim Yeon-koung.

Baca juga: Desakan KOVO Ubah Kebijakan Transfer Pemain Asing Liga Voli Korea, Megawati Miliki Privilege

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan