Soal Target Indonesia di Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Maunya Sih Juara Tapi Realistis Saja

Target Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Maunya Sih Juara Tapi Realistis Saja
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Turnamen Piala Sudirman 2025 siap bergulir di Xiamen, China pada 27 April – 4 Mei 2025.

Pada ajang tersebut, Tim Bulutangkis Indonesia berada di grup D bersama dengan Denmark, India dan Inggris.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat sangat berharap Jonatan Christie CS bisa membawa pulang Piala Sudirman 2025.

Seperti diketahui, Indonesia terakhir bisa menjuarai Piala Sudirman kala ajang tersebut diadakan perdana pada 1989 silam di Jakarta.

“Kalau saya maunya juara, maunya juara lah semua. Kita harus realistis, karena olahraga itu kan realistis. Nanti kalau misalkan apa lagi, ‘oh targetnya ini, realistis saja’,” kata Taufik Hidayat di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

“Tapi misal ditanya maunya juara. Siapa sih yang tidak mau juara? Gitu kan. Tapi kan kalau di Indonesia ya kalian boleh nomor satu, kalau sudah namanya dunia kita harus compare dengan negara lain juga karena olahraga tidak bisa dengan asal ngucap,”

“Kalau ditanya kenapa tidak target juara? Ya kita semua ke pemain juga selalu memberikan motivasi kita harus juara, harus jadi yang terbaik. Sebab, tidak ada yang namanya juara dua, juara tiga, juara itu cuma satu,” tuturnya.

PBSI telah menetapkan nama-nama yang siap menjadi andalan Indonesia di Piala Sudirman.

Nama-nama atlet elit antara lain Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri/ Daniel Marthin, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Jonatan Christie, dan Gregoria Mariska Tunjung.

Di sektor ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/ Amallia Cahaya Pratiwi berada di ganda pertama dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/ Lanny Tria Mayasari di ganda kedua.

Fadia juga akan tampil di sektor ganda campuran bersama Dejan Ferdinansyah. Sektor ganda campuran memasukkan pemain non pelatnas Rehan/ Gloria.

“Kemarin kan sudah diumumkan juga nama-namanya kan itu-itu saja. Semua media, masyarakat juga tahu lah. Maksudnya dari negara yang lain juga pasti mengirim pemain-pemain utamanya dan ketemunya ya kan itu-itu saja,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wamenpora tersebut.

“Ya, kita harus lihat nanti juga pelatih, tim manager apa semua harus lihat. Misalkan kita lawan China, lawan Korea, head-to-head sama merekanya siapa juga yang lawannya. Jadi tidak melulu juga nanti yang di sini nomor satu yang main, bisa juga yang lain. Karena lihat head-to-head sebelumnya juga,” pungkasnya.