Proliga
Pengakuan Pelatih JPE soal Polemik Main Sabun yang Bikin Megawati Ngamuk di Proliga 2025
Pelatih Pertamina Enduro memvalidasi sengaja mengalah atas Popsivo di final four Proliga 2025, picu kemarahan Megawati atas dugaan main sabun.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
Secara terang-terangan sang juru taktik mengakui, bahwa timnya tidak tampil 100 persen ketika melawan Popsivo Polwan. Hal ini dilakukan untuk menyimpan tenaga agar tetap fit di laga puncak.
"Kalian tahu mengapa kami tidak terlalu memaksakan diri untuk bertahan di pertandingan terakhir? Karena finalnya penting," ujar Karslioglu, dikutip dari BolaSport.
Di sisi lain, sang juru taktik juga mewaspadai bagaimana sepak terjang Popsivo Polwan sejak fase reguler.
Bahkan sebelum mengalami perombakan line-up asing di final four, Jakarta Pertamina Enduro memiliki kombinasi yang solid, khususnya duet Erica Staunton dengan Yana Shcherban, sebelum digantikan oleh Jordan Thompson.
"Ingat pada musim reguler, pertama kali mereka kalah melawan kami," ujar Bulent Karslioglu.
"Mereka memiliki pemain asing yang bagus pada putaran reguler."
"Ingat? Popsivo tetap menjadi pengoleksi poin terbanyak musim ini. Mereka juga kalah pertama kali melawan kami."
"Tetapi, kami seperti melindungi kekuatan tim untuk mencapai final," ucap dia.
Apa yang disampaikan pria yang menyabet penghargaan sebagai Pelatih Terbaik pada Proliga 2025 ini setidaknya menjawab soal isu "Playing Soap" yang beredar di Proliga 2025.
Terlepas dari apapun, PBVSI selaku induk federasi bola voli Indonesia wajib meninjau bagaimana format kompetisi untuk meminimalisir adanya main mata dalam perebutan tiket grand final, khususnya di babak final four.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Wahid Fahrur Annas)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.