Macau Open 2025 Ajang Pembuktian Rinov/Pitha, Ultimatum Taufik Hidayat Jadi Peringatan

TRIBUNNEWS.COM - Macau Open 2025 jadi ajang pembuktian bagi pasangan ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Bagaimana tidak, Rinov/Pitha terlihat masih sulit untuk mengembalikan performa terbaiknya.

Dalam dua turnamen beruntun, Rinov/Pitha terhenti di babak 32 besar, yakni Singapore Open 2025 dan Indonesia Open 2025.

Dengan blak-blakan, Rinov bahkan mengaku sudah merasa mentok dengan permainan yang ia tampilkan.

Rinov terus berusaha tampil maksimal.

Namun realitanya, hasil yang ia peroleh tidak maksimal.

Rinov pun pasrah, ia dengan tegas akan menerima segala keputusan PBSI terkait masa depannya di pelatnas.

Baca juga: 5 Wakil Indonesia Mengalami Penurunan Peringkat dalam Update Ranking BWF Pekan Ini

"Kami sudah mencoba, tetapi mungkin memang bukan takdir kami di bulu tangkis. Saya merasa sudah mentok dan tidak bisa berkembang lagi."

"Kami akan diskusi dulu dengan pelatih dan pengurus PBSI untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Rinov, dikutip dari Djarum Badminton awal Juni lalu.

PBSI lantas mengambil langkah untuk tidak mengikutsertakan Rinov/Pitha di Japan Open 2025 yang mempunyai level Super 750.

Rinov/Pitha kemudian diturunkan ke level yang lebih rendah yakni Macau Open 2025 (Super 300) pada 29 Juli hingga 3 Agustus mendatang.

Rinov/Pitha jelas harus meraih hasil positif demi mengamankan posisi mereka di pelatnas.

Baca juga: Terhenti di 32 Besar, Kegagalan Indonesia Open 2025 Perpanjang Tren Buruk Rinov/Pitha

Ultimatum Taufik Hidayat jadi peringatan.

Taufik yang kini mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Umum PP PBSI, mengaku akan melakukan degradasi terkait pemain yang dirasa tidak bisa berkembang.

Hal itu tidak hanya berlaku untuk Rinov/Pitha, namun juga pemain lainnya.